GIANYAR, KOMPAS.com- Seorang ibu berinisial WS (43), warga Desa Melinggih Kelod, Panyangan, Gianyar, Bali, menjadi korban peluru nyasar.
Akibatnya, WS mengalami luka terbuka di bagian kepala sebelah kiri.
Baca juga: Cerita Korban Penipuan Online di Bali, Beli Kawasaki Ninja Malah Terima Paket Berisi Kaos
Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Panyangan, AKP Putu Agus Ady Wijaya mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (26/7/2022) sore, saat korban sedang tidur di dapur.
Beberapa saat kemudian, korban dikejutkan dengan benda yang mengenai kepalanya.
Seketika, darah keluar dari kepala WS.
"Saat itu korban langsung pusing dan setelah diraba keluar darah sehingga korban berteriak memanggil suaminya," kata Wijaya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/7/2022).
Baca juga: Viral Video WNA di Bali Kencing di Atas Motor, Polisi Cek CCTV di Lokasi
Dari keterangan suami korban yang berinsial MS, saat itu dia sedang berada di gudang pakan babi.
Tiba-tiba terdengar letusan suara dari senapan angin dan benturan benda di seng dapur rumahnya.
Bersamaan dengan itu, dia mendengar suara teriakan dari istrinya dan langsung berlari menuju ke dapur. Dia melihat kepala istrinya sudah dalam keadaan berdarah.
Baca juga: Viral Video Bapak-bapak di Gianyar Berkelahi di Jalan, Salah Satunya Ternyata Polisi
"Korban dibawa ke RSU Payangan dan mengalami luka terbuka sebanyak dua jahitan pada bagian kepala depan sebelah kiri," kata Wijaya.
Ia mengungkapkan, informasi ini juga menyebar usai korban mengunggah keluh kesah di grup whatsapp Desa Melinggih Kelod.
Polisi yang mendapat informasi kemudian langsung mendatangi TKP untuk meminta keterangan saksi dan korban.
Baca juga: Temukan 145 Money Changer Bodong di Bali, Polisi: Kami Tak Berwenang Menutup
Polisi tidak melakukan penyelidikan lebih lanjut lantaran korban tidak mau membuat laporan.
"Kita komunikasi ke sana suruh melapor. Yang bersangkutan tidak mau melapor, saya tidak bisa rilis karena tidak ada laporan. Enggak ada pengaduan," kata dia.
Wijaya menduga peluru nyasar tersebut berasal dari warga yang biasa berburu burung.
Lokasi rumah korban memang berdekatan dengan area persawahan.
"Kalau menurut kita dari TKP, itu kayaknya bukan karena sengaja, kalau sengaja pasti telak, ini hanya menyerempet. Mungkin mau berburu," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.