GIANYAR, KOMPAS.com - Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah Payangan, Gianyar, Bali, inisial IWA (45), menusuk ibu tirinya hingga tewas.
Dari catatan polisi, ternyata IWA memiliki riwayat melakukan penganiayaan yang berujung kematian terhadap dua anggota keluarganya, yakni ibu kandungnya pada 2016 dan neneknya pada 2017.
Baca juga: Mayat Bayi Laki-laki dengan Tali Pusar Ditemukan di Sungai Tukad Badung Bali
Kapolsek Payangan AKP I Putu Agus Ady Wijaya mengatakan, kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (18/9/2022) pukul 18.00 Wita.
Korban diketahui berinisial NW (48), yang merupakan ibu tiri pelaku.
"Ini yang ketiga kali (melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban tewas). Pertama ibu kandungnya sekitar tahun 2016, kedua neneknya tahun 2017 dan ketiga ibu tirinya," kata dia dihubungi, Senin (19/9/2022).
Wijaya mengatakan, IWA pertama kali didiagnosa oleh dokter RSJ Bangli, Bali, menderita gangguan jiwa usai membunuh ibu kandungnya. Sehingga kasus tersebut tidak bisa dilanjutkan ke proses hukum.
Selanjutnya, IWA dirawat secara intensif di RSJ Bangli. Beberapa bulan kemudian, IWA dipulangkan ke rumahnya untuk menjalani rawat jalan.
Keluarga lalu membuat kamar khusus di samping rumah utama keluarga untuk IWA. Pelaku dikurung dalam kamar itu untuk mencegah kejadian yang menimpa ibunya terulang laig.
Meski begitu, keluarga tetap rutin membawa IWA berobat ke RSJ Bangli, terutama saat obatnya telah habis.
Beberapa waktu lalu, tanpa diduga keluarga, IWA kembali kumat dan menganiaya neneknya hingga tewas. Kasus itu tidak dilanjutkan ke proses hukum dengan alasan serupa.
Namun, kejadian serupa kembali terulang. IWA menganiaya ibu tirinya hingga tewas.
Wijaya mengatakan, ketiga korban meninggal dengan cara yang sama, ditusuk oleh IWA dengan sebilah belati.
Keberadaan korban pertama kali ditemukan oleh suaminya, yang merupakan ayah kandung IWA berinisial PY (47), di dalam kamar dalam kondisi bersimbah darah.
PY saat itu baru pulang dari upacara ngaben di banjar. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit di Gianyar, tetapi nyawa tidak bisa tertolong.
"Kita menerima laporan bahwa korban tergeletak di kamar dan kita bawa ke rumah sakit. Waktu itu masih bisa bernapas sampai di rumah sakit telah dinyatakan sudah meninggal dunia," kata dia.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 19 September 2022 : Sore hingga Malam Cerah Berawan
Wijaya menduga, usai menusuk ibu tirinya, IWA melarikan diri mengunakan sepeda motor ke arah Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Kita sedang melakukan pencarian. Informasi kita terima berada di Kota Singaraja. Jadi, tim sedang ke lokasi dalam perjalanan semoga benar ada di sana," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.