Sementara korban meninggal di Kabupaten Bangli merupakan seorang siswi di SMKN 1 Bangli bernama Made Oktania (17). Ia terseret arus banjir yang berasal dari luapan saluran air di Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli, Bangli.
Saat itu, korban tengah mengendarai sepeda motor usai mengerjakan tugas kelompok sekolah. Dalam perjalanan pulang, ia tersapu arus. Jenazahnya ditemukan di saluran irigasi sekitar tiga kilometer dari lokasi ia jatuh, Senin (17/10/2022).
Pada hari yang sama, di Kabupaten Karangasem, bencana alam menelan tiga korban jiwa, yakni pasangan kakak adik dan seorang warga.
Baca juga: Hilang Terseret Banjir, Siswi SMA di Jembrana Ditemukan Meninggal di Pantai
Pasangan kakak adik itu bernama I Gusti Ayu Pradnya (18) dan I Gusti Ngurah Wedana (10). Keduanya tewas setelah rumahnya di Desa Selat, Kecamatan Selat, Karangasem, diterjang air bah pada Senin dini hari sekitar pukul 03.00 Wita.
Jenazah Ayu Pradnya ditemukan hanyut di aliran sungai sejauh sekitar 1 kilometer dari rumahnya. Sedangkan adiknya, Ngurah Wedana, ditemukan tertimbun material bangunan rumahnya.
"Keluarga korban sempat menyelamatkan diri kemudian menyadari adiknya tertinggal. Kakaknya berusaha menyelamatkan diri tapi hanyut. Adiknya tertinggal tertimbun material sekitar 2 meter," ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Karangasem Putu Eka Putra Tirtana.
Baca juga: Longsor Terjang Rumah Pasutri di Karangasem Bali, Suami Tewas Tertimbun
Ia menjelaskan, hujan yang deras mengakibatkan sungai yang berada tepat di pinggir rumah korban meluap. Air yang meluap menyapu rumah korban yang merupakan bangunan semi permanen.
Jenazah Ayu Pradnya ditemukan oleh warga di sungai sekitar pukul 09.00 Wita. Sementara jenazah adiknya, Ngurah Wedana, dievakuasi dari reruntuhan sekitar pukul 14.00 Wita.
Di Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, tanah longsor menerjang sebuah rumah yang dihuni pasangan suami istri I Nengah Suti dan Ni Ketut Siti.
Bencana ini menewaskan Nengah Suti karena tertimbun material longsor. Ia tak sempat menyelamatkan diri. Sementara istrinya, Ketut Siti selamat.
"Rumah korban memang berada di tengah bukit dan rawan longsor. Saat itu hujan deras, rumahnya tergerus longsor. Korban meninggal dunia tertimbun longsor sekitar 1 meter," ujar Eka Putra.