Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Suku Sasak, dari Asal Usul hingga Tradisi

Kompas.com - 20/10/2022, 20:32 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Suku Sasak menjadi salah satu kelompok etnis yang mewarnai keragaman masyarakat yang mendiami wilayah Indonesia.

Suku Sasak adalah penduduk asli yang berasal dari Pulau Lombok, di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Mengenal Tari Peresean, Tarian Pemanggil Hujan Suku Sasak Lombok

Mayoritas masyarakat Suku Sasak memang tinggal di Pulau Lombok, namun ada juga yang merantau ke beberapa wilayah di Indonesia.

Baca juga: Merarik, Kawin Lari Suku Sasak Lombok, Tradisi Pria Menculik Wanita untuk Dijadikan Istri

Tak heran jika di Pulau Lombok, wisatawan dapat dengan mudah menemui tradisi dan budaya dari Suku Sasak.

Baca juga: 4 Hal Menarik dari Perempuan Suku Sasak

Asal Usul Suku Sasak

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, terdapat beberapa teori tentang asal usul dari Suku Sasak.

Pendapat pertama menyebut bahwa nama Sasak berasal dari kata ‘sah’ yang berarti pergi dan ‘shaka’ yang berarti leluhur. Sehingga Sasak dapat diartikan sebagai pergi ke tanah leluhur.

Adapun leluhur suku Suku Sasak dipercaya berasal dari Jawa, dengan melihat kemiripan aksara yang digunakan.

Pendapat lain menyebut bahwa nama Sasak berasal dari kata ‘sak-sak’ yang berarti sampan. Hal ini dipercaya terkait dengan kedatangan nenek moyang Suku Sasak ke Pulau Lombok dengan penggunaan sampan.

Ciri-ciri Suku Sasak

Ciri khas Suku Sasak dapat diamati dari cara hidup serta hasil budaya yang masih dapat diamati hingga saat ini.

Masyarakat setempat dalam kesehariannya berkomunikasi menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa daerah.

Sebagian besar Suku Sasak memeluk agama Islam. Sementara sebagian kecil menganut kepercayaan 'Sasak Boda' yang merupakan kepercayaan mereka sebelum mengenal Islam.

Desa Sade, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)KOMPAS.com/ELSA CATRIANA Desa Sade, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Rumah adat Suku Sasak disebut Bale terdiri atas tiga tipe sesuai dengan status penghuninya.

Bale Bonter merupakan tempat tinggal untuk para pejabat, Bale Kodong merupakan tempat tinggal untuk para pengantin baru atau orang tua yang ingin menghabiskan masa tua, dan Bale Tani yaitu tempat tinggal untuk mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki keturunan.

Rumah adat Suku Sasak dilengkapi dengan lumbung padi, serta memiliki bentuk pintu yang lebih rendah di mana tamu harus menunduk untuk melaluinya.

Atap rumah adat Suku Sasak terbuat dari ilalang atau ijuk, sementara lantainya berupa tanah liat yang dicampur dengan sekam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser 'Reality Show' Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser "Reality Show" Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Denpasar
Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Denpasar
KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

Denpasar
Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Denpasar
Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Denpasar
Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com