Hal unik adalah masyarakat masih memiliki kebiasaan mengepel lantai menggunakan kotoran kerbau yang dipercaya membuat lantai tidak mudah pecah, rumah menjadi lebih hangat, dan dijauhi nyamuk.
Wisatawan bisa mengunjungi Kampung Suku Sasak Sade yang terletak di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah untuk melihat rumah-rumah dan tradisi masyarakat Sasak.
Suku Sasak juga memiliki pakaian adat tersendiri. Pakaian adat untuk pria bernama Pegot, sementara untuk wanita bernama Lambung.
Berikut adalah bentuk tradisi yang masih dilakukan oleh Suku Sasak.
Suku Sasak memiliki tradisi pernikahan yang unik yaitu kawin lari atau Merariq.
Dalam tradisi ini, calon mempelai pria akan ‘menculik’ calon mempelai wanita selama 3 hari ke tempat tertentu tanpa sepengetahuan dari orang tuanya.
Setelah itu orang tua calon mempelai wanita akan ‘menebus’ anaknya dan melanjutkan pembicaraan mengenai pernikahan kedua mempelai.
Tradisi peresean dilakukan oleh dua orang pria dari suku sasak yang bertarung layaknya gladiator.
Tradisi ini tidak sekadar menjadi pertunjukkan adu kekuatan, namun memiliki nilai-nilai dan maksud tersendiri.
Pertama adalah untuk menyeleksi para prajurit di masa berdirinya Kerajaan Lombok di mana pemenang akan mejadi kandidat terkuat dan dipilih sebagai prajurit.
Kedua adalah sebagai tradisi untuk meminta hujan yang dilakukan pada bulan ke-7 kalender Suku Sasak.
Bau Nyale adalah tradisi Suku Sasak dengan turun ke laut untuk mencari nyale atau cacing laut.
Bau Nyale terdiri dari dua kata, yaitu Bau yang artinya menangkap dan Nyale adalah cacing laut sejenis filumannelida.
Tradisi Bau Nyale biasa diselenggarakan di Pantai Seger, Pantai Kute, Pantai Tanjung A'an dan Pantai Molok atau Pantai Pondok Dende.
Waktu pelaksanaan tradisi ini adalah setiap tanggal 20 Bulan Sepuluh dalam penanggalan Suku Sasak.
Sumber:
gramedia.com
travel.kompas.com
regional.kompas.com
regional.kompas.com
tribunnewswiki.com
manado.tribunnews.com
sumbarprov.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.