Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Janger: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Kompas.com, 25 Oktober 2022, 18:08 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Tari Janger adalah tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Bali yang termasuk ke dalam jenis tari muda-mudi atau tari pergaulan yang cukup populer.

Disebut Tari Janger karena para penari akan bergerak sambil menyanyikan lagu Janger.

Istilah Janger juga dapat diterjemahkan sebagai keranjingan yang merujuk pada makna jatuh cinta.

Baca juga: Tari Serimpi: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Tari Janger biasa ditarikan secara berkelompok, di mana penari perempuan disebut dengan Janger dan penari laki-laki disebut sebagai Kecak.

Baca juga: Tari Kecak: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Tari Janger dapat dijumpai di sekitar daerah Bangli di desa Meutara, Tabanan, Badung di desa Sibang, dan Buleleng di desa Bulian.

Baca juga: Tari Remo: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Meski begitu, setiap wilayah dapat memiliki variasi Tari Janger yang berbeda-beda.

Sejarah Tari Janger

Dilansir dari laman Gramedia, terdapat beberapa pendapat mengenai asal usul Tari Janger.

Ada yang menyebut bahwa Tari Janger muncul sebelum tahun 1933, tetapi beberapa pendapat juga menyebut bahwa tari Janger muncul di tahun 1920 di daerah Bali Utara.

Selain itu, ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa Tari Janger muncul pada tahun 1906 di Banjar Kedaton.

Lebih lanjut, menurut catatan sejarah Tari Janger diciptakan oleh I Gede Dharna pada sekitar tahun 1920-an di wilayah Bali Utara.

Seiring dengan kepopulerannya, pada tahun 1960-an Tari Janger sering dipentaskan bahkan mulai digunakan oleh kaum elit untuk dipentaskan dalam berbagai kegiatan partai politik, termasuk PKI.

Karena hal tersebut maka ada tahun 1963, Tari Janger sempat dianggap sebagai tarian yang pro terhadap PKI.

Anggapan ini membuat pertunjukkan Tari Janger kerap memunculkan banyak pertentangan dan perselisihan di antara masyarakat.

Setelahnya Tari Janger menjadi jarang ditampilkan bahkan sempat menghilang usai peristiwa G30S.

Beberapa seniman Tari Janger juga dianggap memiliki keberpihakan pada PKI pun dibunuh serta dikucilkan, sehingga tahun 1963 menjadi tahun kelam bagi kesenian Tari Janger.

Namun seiring berjalannya waktu, stigma ini perlahan menghilang dan pada tahun 1970-an tari Janger mulai kembali populer.

Pertunjukan Tari Janger oleh Janger Cahpa Warsa di daerah Ubud.
Shutterstock/Aleksandar Todorovic Pertunjukan Tari Janger oleh Janger Cahpa Warsa di daerah Ubud.

Gerak Tari Janger

Awal mula Tari Janger adalah bentuk gerak dari nyanyian yang dibawakan oleh para petani.

Gerak Tari Janger adalah pengembangan dari gerak Tari Sang Hyang yang sifatnya sangat sakral dan hanya dapat ditampilkan pada saat tertentu saja.

Awal kemunculan Tari Janger adalah sebagai media hiburan sehingga gerakannya cukup sederhana dan tidak terlalu rumit.

Berikut adalah beberapa gerakan yang dilakukan oleh para penari Janger.

1. Gerakan Mungkah Lawang

Gerakan Mungkah Lawang digunakan untuk membuka pementasan dari Tari Janger.

Tujuan dari gerakan Mungkah Lawang adalah untuk membuka langse, sehingga gerakan ini harus ada pada setiap pentas tari Janger.

2. Gerakan Ngagem Kanan dan Ngagem Kiri

Gerakan ngagem yang dibagi menjadi gerak ke kanan dan kiri digunakan dalam susunan Tari Janger.

Gerakan ngagem yang dilakukan penari laki-laki dan perempuan juga dibedakan untuk memberikan kesan pembeda secara nyata pada gerakannya.

3. Gerakan Ngelikas

Gerakan Ngelikas adalah gerakan kaki ke arah samping dan membuat kaki bergerak secara bersilang.

Gerakan ngelikas ini diiringi juga dengan gerakan tangan yang menciptakan unsur unik dalam Tari Janger.

4. Gerakan Ulap-ulap

Gerakan Ulap-ulap adalah gerakan melambaikan tangan dan ada pada seluruh bagian dari tari Janger.

Selain kelima gerakan tersebut, ada pula unsur gerakan lainnya seperti gerakan ngeseh bawah, nguluh wangsul, nyelegog serta ngegot.

Pola Lantai Tari Janger

Tari Janger biasanya menggunakan kombinasi dari pola lantai garis lurus horizontal dengan pola lantai garis lengkung.

Perpindahan penari dilakukan dengan dinamis disesuaikan dengan rampak irama yang dibuat oleh iringan tari.

Properti Tari Janger

Properti Tari Janger yang biasanya tidak dapat ditinggalkan terdiri dari kostum, aksesoris, dan riasan.

Para penari baik kecak (laki-laki) dan janger (perempuan) akan mengenakan tradisional Bali.

Penari kecak akan mengenakan atasan, bawahan kamen kekancutan, sabuk pendek prada, badong, gelang kana, angkeb tangkah, bapangan, dan udeng (ikat kepala).

Penari Janger akan mengenakan angkeb (penutup) dada, bawahan kamen prada, sabuk atau pending prada (ikat pinggang), sepasang oncer atau sampur (selendang), ampok-ampok, gelang kana, subeng, gelungan, subeng, gelungan Janger, dan bunga grengseng satu.

Properti tambahan atau aksesoris yang tidak dapat ditinggalkan adalah kipas prada.

Selain itu, riasan yang digunakan adalah riasan tradisional, baik untuk penari kecak (laki-laki) dan janger (perempuan).

Iringan Tari Janger

Iringan Tari Janger dihasilkan dari alat musik gamelan seperti kendang, suling, kenong, rebana, klenang, ceng-ceng hingga kajar.

Sementara vokal penari yang berpadu dengan iringan disebut "ngigelin gending" di mana nantinya gerak tari akan sejalan dengan vokal yang dilantunkan.

Makna Tari Janger

Sebagai tari pergaulan, makna Tari Janger tidak lepas dari ungkapan rasa bahagia dan keceriaan.

Selain itu fungsi Tari Janger mulanya adalah sebagai tari hiburan yang hanya bisa dinikmati oleh kaum elit, atau dalam acara sakral dan terhormat.

Namun seiring berjalannya waktu, Tari Janger berkembang menjadi tarian hiburan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Sumber:
gramedia.com  
jadesta.kemenparekraf.go.id  
tribunnewswiki.com  
denpasar.kompas.com (Editor : Dini Daniswari)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Viral 2 Siswa Sekelas di Bali Duel Gara-gara Persoalan Asmara, Polisi Turun Tangan
Viral 2 Siswa Sekelas di Bali Duel Gara-gara Persoalan Asmara, Polisi Turun Tangan
Denpasar
Turis Asing Tewas Diduga karena Terobos Banjir di Bali, Identitas Masih Misterius
Turis Asing Tewas Diduga karena Terobos Banjir di Bali, Identitas Masih Misterius
Denpasar
Hujan Deras Sebabkan Banjir di 5 Titik di Bali, Ketinggian Capai 1 Meter
Hujan Deras Sebabkan Banjir di 5 Titik di Bali, Ketinggian Capai 1 Meter
Denpasar
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau