KOMPAS.com - Tari Kecak adalah sebuah pertunjukan drama tari tradisional dari Pulau Bali.
Pertunjukan Tari Kecak sangat diminati oleh wisatawan baik domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Bali.
Baca juga: Tari Kecak, Tari Tradisional Bali dengan 50 Penari Pengiring
Salah satu tempat yang populer untuk menonton pertunjukan Tari Kecak adalah di Kawasan Pura Luhur Uluwatu, Kabupaten Badung, Bali.
Baca juga: Begitu Magis, Terhipnotis Tari Kecak di Pura Uluwatu
Dilansir dari laman Gramedia, Tari Kecak diciptakan oleh seorang seniman Bali bernama Wayan Limbak.
Baca juga: Nonton Tari Kecak di Uluwatu saat New Normal, Begini Ketentuannya
Semula pertunjukan Tari Kecak hanya dapat ditemui di satu tempat, seperti di Desa Bona, Kabupaten Gianyar.
Kemudian pada tahun 1930, dengan Wayan Limbak dibantu oleh seorang pelukis dari Jerman bernama Walter Spies mulai memperkenalkan tarian ini ke berbagai negara.
Tari Kecak menjadi salah satu jenis tari kolosal yang melibatkan 50 sampai 150 orang penari.
Jalan cerita Tari Kecak diambil dari tradisi Sanghyang dan bagian cerita Ramayana.
Gerak penari Kecak akan diawali dengan masuknya para penari pria yang duduk membentuk lingkaran.
Kemudian dilanjutkan dengan drama tari tentang perjuangan Rama, pasukan Hanoman dan burung Garuda untuk menyelamatkan Shinta dari sosok Rahwana.
Dalam setiap pergantian penari di tiap adegan, para penari yang duduk membentuk lingkaran akan mengangkat kedua tangan dan menyerukan “cak cak ke cak cak ke” yang kemudian menjadi asal nama tarian ini.
Dalam buku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara (2012) oleh Resi Septiana Dewi dijelaskan bahwa gerakan penari Kecak tidak harus mengikuti pakem-pakem karena dalam tarian ini yang diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suaranya.
Pola lantai adalah garis yang dibentuk oleh perpindahan gerak penari atau formasi penari untuk menghasilkan gerakan yang indah.
Pola lantai Tari Kecak adalah melengkung dengan barisan penari yang duduk akan membentuk lingkaran dengan ruang kosong di bagian tengahnya.
Ruang kosong ini akan digunakan penari lain untuk menjalankan cerita dari potongan kisah Ramayana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.