Pura Tanah Lot berdiri di atas sebuah pulau batu karang seluas 3 hektar di dekat Pantai Beraban.
Bagian Pura Tanah Lot dibangun di dataran karang yang hanya terdiri dari satu halaman polos sebagai Jeroan.
Adapun sebuah bangunan utama digunakan untuk menyembah Dewa Baruna atau Bhatara Segara, yakni dewa kekuatan laut.
Di beberapa sudut dari terumbu karang di sekitar Pura Tanah Lot terdapat ular jinak berwarna hitam dan putih atau ular poleng yang dipercaya sebagai makhluk yang di keramatkan dan disucikan.
Di sebelah utara Pura Tanah Lot, terdapat sebuah Pura Batu Bolong yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke laut.
Tebing ini menghubungkan Pura Batu Bolong dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung).
Daya tarik Pura Tanah Lot bagi wisatawan tidak lain berasal dari berbagai keunikan yang dimilikinya.
Satu di antaranya adalah keberadaan mata air suci yang berasal dari sumber mata air tawar yang muncul dari tengah lautan.
Air yang keluar dari sumber mata air tawar tersebut dipercaya bisa membawa berkah.
Sebagai sebuah pura megah yang dibangun di atas sebuah pulau karang tentu saja Pura Tanah Lot juga menawarkan pemandangan yang indah.
Pemandangan menjadi lebih indah ketika air tengah pasang, di mana pura tersebut seolah-olah tengah terapung di tengah laut.
Selain itu, waktu terbaik untuk menikmati pemandangan Pura Tanah Lot adalah dengan menatap siluetnya ketika matahari terbenam.
Tak heran jika kemudian Pura Tanah Lot disebut sebagai salah satu tempat terbaik untuk menikmati sunset di Bali.
Lokasi Pura Tanah Lot berada di atas tebing karang di sisi Pantai Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.
Pura ini berjarak sekitar 13 km dari Kota Tabanan atau sekitar 30 km dari Kota Denpasar.