Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ngelawang, Tradisi Tolak Bala, Pada Hari Raya Galungan dan Kuningan

Kompas.com - 03/01/2023, 23:10 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan diwarnai dengan beragam tradisi, salah satunya Ngelawang.

Tujuan tradisi Ngelawang adalah untuk tolak bala atau petaka. Tradisi Ngelawang dilakukan enam bulan sekali diantara Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan, terutama di Bali.

Hari Raya Galungan bertujuan merayakan kemenangan dan kebaikan melawan kejahatan. Sehingga, tradisi Ngelawang memiliki tujuan yang selaras dengan Hari Raya Galungan.

Adakalanya, tradisi Ngelawang juga dilakukan pada hari-hari tertentu untuk mengusir wabah, seperti pada pandemi Covid-19 supaya virus segera hilang.

Tata Cara Ngelawang

Ngelawang berasal dari kata lawang yang artinya pintu.

Ritual Ngelawang dilakukan dengan berkeliling banjar atau desa sambil menarikan tarian Barong Bangkung.

Ngelawang dilakukan dengan iringan gamelan batel bebarongan. Tujuan tradisi ini adalah untuk mengusir roh jahat yang ingin mengganggu ketenangan desa.

Baca juga: Hari Raya Galungan: Upacara, Tradisi dan Resep Makanan

Dalam tradisi Ngelawang lebih banyak menggunakan barong bangkal, karena dianggap barong ini memiliki kekuatan magis. Bangkal adalah babi besar yang sudah tua yang mukanya menyeramkan.

Jumlah penari tradisi Ngelawang dilakukan oleh dua orang, dimana seorang barong berperan sebagai pengusung kepala barong dan seorang lagi berperan sebagai pengusung bagian belakang atau ekornya.

Tradisi Ngelawang dilakukan dari pintu ke pintu gerbang rumah masyarakat yang terdapat di wilayah tersebut.

Dalam kepercayaan setempat, masyarakat akan merasa aman dan terlindungi saat didatangi barong bangkal atau bangkung.

Konon, tradisi Ngelawang muncul untuk mengembalikan ketenangan dan kedamaian di bumi dengan adanya musibah atau bencana.

Tarian, iringan musik, dalang, dan lain sebagainya diharapkan dapat menjadi penghibur setiap manusia sehingga mereka merasa tenang dan damai.

Baca juga: Rangkaian Acara Hari Raya Galungan, Sembahyang hingga Mengarak Barong

Pelaku Tradisi Ngelawang

Tradisi Ngelawang umumnya dilakukan oleh sekelompok anak-anak dan remaja yang terdiri dari 8 hingga 15 orang.

Dua diantaranya sebagai penari Barong dengan pakaian lengkap. Warna penari Barong ada yang hitam dan ada juga yang putih. Sedangkan, peserta lainnya berperan sebagai penabuh gamelan.

Pada setiap rute yang dilewati, para penonton akan menyaksikan dan menikmati tarian ini dan memberikan sedekah seikhlasnya sebagai imbalan rasa terima kasih.

Tradisi ini dinikmati juga oleh para wisatawan, terutama di wilayah Kuta dan Ubud sebagai pertunjukkan seni yang menghibur dan menyenangkan.

Sumber:

warisanbudaya.kemdikbud.go.id dan www.djkn.kemenkeu.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser 'Reality Show' Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser "Reality Show" Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Denpasar
Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Denpasar
KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

Denpasar
Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Denpasar
Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Denpasar
Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Denpasar
Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com