Terduga Pembobol Uang Rp 654 Juta dari Rekening Anggota DPRD Klungkung Bali Terdeteksi di Sumatera

DENPASAR, KOMPAS.com- Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Bali telah mendeteksi keberadaan terduga pelaku pembobol uang Rp 654 juta di rekening anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Klungkung, Bali, I Wayan Misna (56).

Terduga pelaku terdeteksi berada di wilayah Sumatera.

Baca juga: Anggota DPRD Klungkung Kehilangan Uang Rp 654 Juta di Rekening, Diduga Jadi Korban Skimming

"(Terduga pelaku) Di Pulau Sumatera semua. Karena banyak rekening dan akun (milik) sejumlah orang yang tersebar di Sumatera," kata Kasubdit VI Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Nanang PRI Hasmoko melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp pada Senin (10/4/2023).

Kendati demikian, Nanang tidak memerinci secara pasti keberadaan pelaku karena masih dalam tahap penyelidikan.

Berkoordinasi

Nanang mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) di wilayah Sumatera untuk membantu proses penyelidikan kasus tersebut.

Ia menambahkan pengungkapan kasus tersebut masih membutuhkan waktu yang panjang karena proses penyelidikannya di luar wilayah Bali.

"Kita masih proses penyelidikan ke luar Bali karena diduga pelaku di luar Bali. Itu hambatannya jauh dan perlu waktu. Hanya ini yang bisa disampaikan karena nanti bisa mengganggu penyelidikan," kata dia.

Baca juga: Kronologi Uang Rp 654 Juta di Rekening Anggota DPRD Klungkung Bali Raib, Bermula Klik Link di Facebook

Uang Rp 654 juta raib

Diberitakan sebelumnya, uang milik anggota DPRD Kabupaten Klungkung, Bali bernama I Wayah Misna (56) senilai Rp 654 juta dilaporkan hilang pada Senin (30/1/2023).

Misna diduga menjadi korban penipuan dengan modus link phishing yang dikirim pelaku melalui media sosial Facebook.

Kasus tersebut berawal saat Anggota Fraksi PDI-P ini mendapat pesan melalui Facebook berisi tautan yang mengatasnamakan bank daerah di Bali tersebut.

Wayan kemudian mengisi data pada tautan itu. Seketika, uang di rekeningnya terkuras

"Yang bersangkutan menunggu adanya transfer (dari seseorang) dan dia membuka Facebook. Kemudian ada link tentang bank. (Dia klik) Kemudian diminta memasukkan data ke sana tahu-tahunya rekeningnya terkuras, ternyata link itu palsu," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto kepada wartawan pada Kamis (2/2/2023).