BULELENG, KOMPAS.com - Gubernur Bali Wayan Koster akan menyiapkan shuttle bus listrik Singaraja-Denpasar jika pembangunan jalan shortcut Singaraja-Mengwitani di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, rampung.
"Jika telah selesai maka akan disediakan fasilitas shuttle bus listrik untuk memudahkan mobilitas masyarakat ke Singaraja-Denpasar dan sebaliknya," ujarnya usai peletakkan batu pertama pembangunan shortcut titik 7D dan 7E di Buleleng, Selasa (29/8/2023).
Baca juga: Tanggapi Koalisi Prabowo yang Kian Gemuk, Koster: Asalkan Bukan untuk Keroyok Ganjar
Shuttle bus diharapkan memudahkan mobilitas masyarakat Buleleng yang bekerja di Denpasar atau sebaliknya.
Selain itu, kata dia, untuk menekan migrasi penduduk dari Buleleng ke Denpasar. Sebab, sebagian besar warga Buleleng pindah dan menetap di Denpasar untuk bekerja.
"Ini bisa mengurangi laju perpindahan penduduk dan mengurangi kepadatan penduduk," imbuh dia.
Baca juga: Pakai Visa Berlibur untuk Bisnis Properti di Bali, WN Kroasia Dideportasi
Dirinya belum merinci terkait shuttle bus listrik tersebut. Ia hanya menyebutkan jika layanan angkutan umum itu dari bantuan Kementerian Perhubungan.
"Busnya menggunakan baterai supaya ramah lingkungan, saya sudah minta ke Pak Dirjen Perhubungan Darat untuk mendukung transportasi di Bali," ucapnya.
Dalam kunjungn sebelumnya di Buleleng, Koster menyampaikan pembangunan shortcut titik 3-4, 5-6, 7A, 7B, 7C dan 8 telah rampung dikerjakan.
Saat ini tengah dilanjutkan pengerjaan pada titik 7D dan 7E di wilayah Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng menggunakan anggaran sekitar Rp 90 miliar yang bersumber dari APBN.
Pada titik 7D dan 7E akan dibangun jalan sepanjang 400 meter, dengan memangkas delapan tikungan menjadi empat tikungan.
Baca juga: Gempa M 7,1 Laut Jawa Terasa di Karangasem Bali, Belum Ada Dampak Kerusakan
Selain itu juga akan dibangun sebuah jembatan kurang lebih 155 meter, tepat di titik 7D.
Jalan yang dibangun juga akan fokus pada perbaikan geometrik agar tidak terlalu menanjak dan menurun.
Elevasi jalan yang sebelumnya berada pada kemiringan lebih dari 10 persen akan dirancang menjadi di bawah 10 persen. Agar kendaraan besar mudah untuk bermanuver di tikungan.
Masa pengerjaan tirik shortcut baru ini dijadwalkan selama 12 bulan. Setelah selesai pembangunan titik 7D dan 7E, akan dilanjutkan pada titik 9-10 pada 2024 mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.