BALI, KOMPAS.com- Seorang turis lokal mengaku diusir oleh seorang sekuriti hotel The Mulia saat berjemur di Pantai Geger, Nusa Dua, Bali.
Manajemen mengatakan bahwa persoalan tersebut adalah kesalahpahaman.
Sedangkan pemerintah perovinsi memberi peringatan pada pelaku wisata agar hal tersebut tak terulang lantaran pantai adalah area milik publik.
Baca juga: Turis Lokal Diusir oleh Sekuriti Hotel dari Pantai Geger Bali, Manajemen Sebut Salah Paham
Pengakuan seorang turis lokal mengenai kejadian pengusiran tersebut terekam dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @desi.fu.
Seorang perempuan bernama Desi bercerita duduk perkara perkara pengusiran oleh sekuriti hotel.
Mulanya Desi berjemur di Pantai Geger, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Namun tiba-tiba, seorang sekuriti hotel mendatangi dan memintanya pergi.
Baca juga: Turis Lokal Mengaku Diusir dari Pantai Geger oleh Sekuriti Hotel, Pemprov: Itu Area Publik
"Bu, Ibu enggak bisa di sini. Lalu saya bingung kenapa (saya enggak boleh di sini). Katanya ini pantai yang kita bersihin, ini tempatnya Mulia (The Mulia Hotel)," ujar perempuan tersebut dalam unggahannya.
Desi selanjutnya menanyakan apakah pantai tersebut adalah milik The Mulia.
Sebab, dia merasa merasa tak ada pembatas di area tersebut.
"(Jawaban sekuriti) Ini bukan punya Mulia, tapi view yang Ibu ambil ini menghadap langsung ke Mulia. Nah, gue enggak seneng, berarti terkesan gue enggak layak dilihat sama tamu dari Mulia," katanya.
Baca juga: KPK Geledah Rumah Eks Dirjen Kemnaker Reyna Usman di Bali dan Sita Kuitansi
Kemudian, Desi membuat video lanjutan di akunnya yang mengungkapkan bahwa pihak Hotel Mulia telah meminta maaf kepadanya.
"Aku udah dibuhungin chief security dari Hotel Mulia. Beliau mengakui apa pun yang terjadi saat itu bukan kesalahan saya sebagai tamu.
Dia bilang hal itu harusnya enggak boleh bukan haknya mereka melarang kita untuk duduk di sana," katanya.
Sementara pihak The Mulia Hotel secara singkat menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi adalah kesalahpahaman.
"Hal ini meruoakan kesalahpahaman," kata Deputy of Communications at The Mulia, Mulia Resort & Villas Nusa Dua Daniel Aswin Pranoto melalui pesan WhatsApp, Kamis (7/9/2023).
Namun Daniel enggan menjelaskan mengenai kesalahpahaman yang dia maksud.
Pihak manajemen mengungkapkan, persoalan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Kedua belah pihak sudah menyelesaikannya secara kekeluargaan dan Ibu Desi juga sudah update melalui akun beliau," katanya.
Baca juga: Pj Gubernur Bali Soroti Kasus Lift Jatuh yang Tewaskan 5 Orang
Insiden pengusiran itu juga mendapat respons dari Dinas Pariwisata Provinisi Bali.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali Tjok Bagus Pemayun mengungkapkan, tidak seharusnya pengusiran terjadi karena pantai adalah arena publik.
"Saya sangat menyayangkan itu masih terjadi, karena itu kan pantai adalah area untuk umum, publik, yang bukan menjadi salah satu fasilitas hotel," katanya, Kamis (7/9/2023).
Saat ini Dinas Pariwisata berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali untuk mengingatkan anggotanya.
Baca juga: WN Amerika Serikat Mengamuk dan Pamer Kelamin di Bandara Ngurah Rai Bali
Dia pun meminta Dinas Pariwisata Kabupaten Badung turun tangan menyikapi.
"Saya sekarang akan komunikasikan dulu dengan induk organisasi PHRI, apalagi Badung itu paling banyak, mengingatkan kembali pemilik hotel agar tidak lagi terulang seperti ini lagi," katanya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.