Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buronan Pemburu Satwa Liar di Taman Nasional Bali Barat adalah Mandor Proyek Perbaikan Jalan di Hutan

Kompas.com - 06/11/2023, 19:16 WIB
Hasan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PAW (40), pelaku perburuan satwa liar di hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, merupakan mandor proyek perbaikan jalan menuju pura di hutan TNBB.

Kepala Unit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Buleleng Ipda I Ketut Yulio Saputra mengatakan, PAW memanfaatkan statusnya sebagai mandor proyek untuk mengelabui petugas.

"Tersangka PAW yang mengangkut tiga pelaku lainnya masuk. Tersangka merupakan mandor proyek perbaikan jalan di hutan sehingga wajahnya dikenali oleh petugas," kata Ketut, Senin (6/11/2023) di Mapolres Buleleng.

Baca juga: Satu Pelaku Perburuan Liar di Taman Nasional Bali Barat Menyerahkan Diri

PAW membawa tiga pelaku lainnya yakni KD (19), IKS (31) dan MHB (23) masuk ke dalam hutan menggunakan mobil Toyota Kijang DK 1532 WB.

PAW kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Mapolres Buleleng.

Ia disangkakan dengan Pasal 40 Ayat Jo Pasal 21 Ayat 2 Huruf b dan Pasal 33 Ayat 3 Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya jo Pasal 55 Ayat 1 KUHP.

Ia terancam hukuman 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 100 juta.

Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah III TNBB, Agung Triono Hermawan mengatakan petugas TNBB memang tidak menaruh curiga terhadap PAW karena merupakan mandor proyek perbaikan jalan di hutan.

Kata dia, PAW bahkan sering berkomunikasi dengan petugas.

Baca juga: Tiga Pelaku Perburuan Liar di Taman Nasional Bali Barat Ditetapkan sebagai DPO

Namun belakangan petugas merasa curiga karena PAW beberapa kali keluar masuk hutan pada malam hari dengan alasan melakukan perbaikan alat.

"Kami tidak mengira tersangka ada kegiatan lainnya yang melanggar UU karena bekerja sebagai mandor untuk perbaikan jalan yang bekerja sama dengan TNBB," ujarnya.

Menurutnya, petugas telah melakukan pengawasan kawasan hutan TNBB setiap hari selama 24 jam.

"Total petugas yang menjaga hutan 27 orang, dibagi di masing-masing resort. Tidak terfokus di pintu portal itu," sambungnya.

Kata dia, penjagaan belum bisa maksimal karena keterbatasan jumlah personel. Sementara kawasan TNBB cukup luas dan terbuka. Hal ini memungkinkan siapa saja masuk tanpa pantauan.

Diberitakan sebelumnya, aksi perburuan liar diketahui saat petugas melakukan patroli rutin di wilayah kawasan TNBB tepatnya di daerah Tegal Bunder Desa Sumberklampok, Jumat (13/10/2023) malam sekitar pukul 21.00 Wita.

Baca juga: KTP Tertinggal di Mobil, 1 Pelaku Perburuan Liar di Taman Nasional Bali Barat Akhirnya Ditangkap

Dalam perburuan ini petugas menemukan sebanyak 11 ekor kijang, 3 ekor babi hutan, dan 1 ekor rusa dalam kondisi mati dan tubuhnya terdapat bekas lubang peluru.

Salah seorang pelaku berinisial KD (19) telah ditangkap aparat kepolisian di wilayah Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Selasa (17/10/2023).

KD berperan mengangkut belasan satwa liar hasil buruan menggunakan mobil Toyota Kijang DK 1532 WB.

Keterlibatan KD dalam kasus perburuan ini diketahui setelah petugas menemukan KTP KD yang tertinggal di dalam mobil tersebut. Saat dikejar petugas, KD bersama tiga orang pelaku lainnya melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak 7 Tahun di Buleleng Jadi Korban Pemerkosaan oleh Tetangganya

Anak 7 Tahun di Buleleng Jadi Korban Pemerkosaan oleh Tetangganya

Denpasar
Siasat WN Ukraina di Bali, Curi Perhiasan Senilai Rp 12 Juta demi Dideportasi ke Inggris

Siasat WN Ukraina di Bali, Curi Perhiasan Senilai Rp 12 Juta demi Dideportasi ke Inggris

Denpasar
Soal Masuk Kabinet Prabowo, Sandiaga Merasa Tak Pantas karena Banyak yang Lebih Berkeringat

Soal Masuk Kabinet Prabowo, Sandiaga Merasa Tak Pantas karena Banyak yang Lebih Berkeringat

Denpasar
Kala Sandiaga Hadiahi Puan Miniatur Banteng Saat WWF Ke-10 di Bali...

Kala Sandiaga Hadiahi Puan Miniatur Banteng Saat WWF Ke-10 di Bali...

Denpasar
Buka 1,8 Juta Formasi PPPK, Menteri PAN-RB Bantah Ada Unsur Politik

Buka 1,8 Juta Formasi PPPK, Menteri PAN-RB Bantah Ada Unsur Politik

Denpasar
Ratusan Wisatawan Mancanegara Santap Olahan Ikan Gratis di Lovina Bali

Ratusan Wisatawan Mancanegara Santap Olahan Ikan Gratis di Lovina Bali

Denpasar
Puan Soroti Timpangnya Anggaran untuk Senjata dan Air, Ada Misalokasi Anggaran

Puan Soroti Timpangnya Anggaran untuk Senjata dan Air, Ada Misalokasi Anggaran

Denpasar
Disambut Jokowi di 'Gala Dinner' WWF Bali, Puan: Pertemuan yang Ditunggu

Disambut Jokowi di "Gala Dinner" WWF Bali, Puan: Pertemuan yang Ditunggu

Denpasar
Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Denpasar
Di Depan Delegasi WWF,  Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Di Depan Delegasi WWF, Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Denpasar
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Denpasar
Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Denpasar
Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Denpasar
Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Denpasar
Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com