BALI, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari merespons positif sentilan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Megawati sebelumnya meminta agar KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu 2024 bekerja dengan profesional. Hasyim membenarkan perihal masukan dari Megawati.
Baca juga: KPU Siapkan TPS Khusus bagi 1.068 Pemilih di Sumbawa
"Ya memang benar, komentar beliau benar, KPU harus bekerja sesuai aturan perundang-undangan. Beliau sudah benar karena memang KPU dan Bawaslu harus kerja benar," kata Hasyim di Denpasar, Kamis (11/1/2024), seperti dikutip dari Antara.
Mengenai Megawati yang menilai penyelenggaraan pemilu saat Orde Baru atau LPU kala itu lebih kuat dari KPU, Hasyim mengungkap bahwa mereka tidak memiliki kekuatan yang melampaui kontrol lembaga-lembaga lain.
Baca juga: 2.832 Surat Suara Rusak, KPU Kabupaten Bandung: dari Sobek hingga Buram
Menurutnya, Pemilu saat itu penyelenggaranya adalah pemerintah. Pemilu 1999 masih campuran dengan perwakilan peserta Pemilu dan pemerintah sebagai penyelenggara yang akhirnya gagal menetapkan hasil dan diambil alih oleh Presiden Habibie.
"Jadi kalau KPU sekarang ini kan seleksinya lewat tim seleksi presiden, setelah muncul 14 nama untuk KPU RI dilakukan fit and proper test di DPR," kata dia.
Baca juga: Singgung Pemilu Luber Jurdil, Megawati: KPU, Bawaslu, Tolong Dong Kerja yang Benar!
"Jadi KPU ini kerjanya dalam berbagai macam kontrol, disiapkan Bawaslu, PTUN DKPP, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi itu kan semua untuk mengontrol KPU, jadi sekarang itu tidak bisa mempunyai kekuatan yang melampaui kekuatan-kekuatan lain," lanjutnya.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Subagja juga merespons positif masukan Megawati.
"Alhamdulillah, bagus dong itu. Itu merupkan dukungan kepada penyelenggara Pemilu untuk melakukan tugasnya dengan baik dan benar. Alhamdulillah juga ada sentilan buat kami," kata dia.
Megawati sebelumnya meminta KPU dan Bawaslu bekerja lebih optimal.
"Kebenaran ketika Pemilu dapat terjadi ketika rakyat dapat mengekspresikan hati nurasi secara bebas, merdeka, dan berdaulat. Nah ini untuk KPU, Bawaslu, tolong dong kerja yang benar," kata dia di Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.