Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksinya di Bali Tolak Tanda Tangan, PDIP: Banyak Anomali tapi Tidak Ada Instruksi

Kompas.com - 10/03/2024, 05:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BALI, KOMPAS.com- Wakil Sekretaris Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ketut Bela Nusantara menjelaskan perihal saksi-saksinya yang menolak menandatangani hasil pleno rekapitulasi suara di sejumlah kabupaten dan kota di Bali.

Dia menegaskan bahwa tak ada instruksi dari partai pada saksi untuk menolak menandatangani berita acara.

"Kalau instruksi sebenarnya tidak ada, karena yang kita bekali ke saksi, kalau dia melihat ada kejanggalan ya sudah dilaporkan, itu sudah alamiah saja," kata Bela di Denpasar, Bali, Jumat (8/3/2024), seperti dikutip dari Antara.

"Bukan instruksi, jadi gini karena saksi dibekali sama kayak wartawan, dibekali baju merah, pasti PDI-P atau PSI itu kan logika, disaksi PDI-P atau Ganjar-Mahfud punya logika. Kita melihat secara kasat mata terjadi kecurangan seperti itu, ya sudah kita tolak," kata dia.

Baca juga: Rekapitulasi KPU Bali: Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Ganjar-Mahfud Tolak Tanda Tangan

Banyak anomali

Wakil Sekretaris Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDIP Ketut Bela Nusantara saat diwawancara soal saksi PDIP Bali enggan tandatangan pleno rekapitulasi di Denpasar, Bali, Jumat (8/3/2024). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari/aa. Wakil Sekretaris Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDIP Ketut Bela Nusantara saat diwawancara soal saksi PDIP Bali enggan tandatangan pleno rekapitulasi di Denpasar, Bali, Jumat (8/3/2024). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari/aa.

Menurutnya, penolakan tersebut bukan lantaran hasil rekapitulasi di Bali, namun lebih pada protes atas perjalanan Pemilu 2024.

PDI-P mengakui, kerja KPU Bali sudah sesuai sampai proses rekapitulasi suara tingkat provinsi.

Tetapi mereka memberi catatan soal pencalonan salah satu peserta pemilu, proses rekapitulasi tingkat kecamatan yang sempat dihentikan serentak akibat perbaikan Sirekap, serta indikasi peran aparat yang membantu salah satu pasangan calon.

Baca juga: Senator Bali AWK Diberi Waktu Tinggalkan Kantor sampai 12 Maret 2024 Usai Dipecat dari DPD

"Banyak ya yang kita lihat, prosesnya banyak anomali, terjadi banyak dugaan-dugaan kecurangan Pemilu yang sudah kita diskusikan, tapi karena kita partai yang punya aturan jadi kita menyampaikan melalui keberatan itu," tutur dia.

Bela juga menyinggung mengenai proses pencalonan yang menjadi latar belakang para saksi kecewa dengan proses Pemilu 2024.

"Kita menilai ada proses pencalonan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) yang kemudian merupakan diduga bagian dari kecurangan Pemilu. Di luar opini kami sebagai peserta Pemilu tentu MKMK dan DKPP sudah menyampaikan bahwa ada pelanggaran etik, itu menjadi bagian keberatan kami," kata dia.

Baca juga: Saksi Ganjar-Mahfud Tolak Tanda Tangani Hasil Rekapitulasi Tingkat Kecamatan hingga Provinsi di DIY

Hasil rekapitulasi

Ilustrasi Pemilu 2024KOMPAS.COM/iStockphoto/Abudzaky Suryana Ilustrasi Pemilu 2024

Untuk diketahui, KPU Bali menggelar pleno rekapitulasi suara provinisi yang mengahdirkan saksi peserta Pemilu 2024 dan KPU kabupaten kota, Jumat (8/3/2024).

Berdasarkan hasil rekapitulasi, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih suara terbanyak sebanyak 1.454.640 suara.

Kemudian, pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup 1.127.134 suara dan pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 99.233 suara.

Halaman:


Terkini Lainnya

Anandita Ragu Masuk STIP Usai Kakaknya Tewas Dianiaya Senior

Anandita Ragu Masuk STIP Usai Kakaknya Tewas Dianiaya Senior

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menhub Hilangkan Atribut Kepangkatan Imbas Senioritas Berujung Maut di STIP

Menhub Hilangkan Atribut Kepangkatan Imbas Senioritas Berujung Maut di STIP

Denpasar
Jual Makanan Olahan Daging Anjing, Pedagang di Buleleng Divonis Hukuman Percobaan

Jual Makanan Olahan Daging Anjing, Pedagang di Buleleng Divonis Hukuman Percobaan

Denpasar
Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior, Direktur STIP Jakarta Dibebastugaskan

Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior, Direktur STIP Jakarta Dibebastugaskan

Denpasar
Tangisan Ibu Taruna STIP ke Menhub: Beri Kami Keadilan Seadil-adilnya

Tangisan Ibu Taruna STIP ke Menhub: Beri Kami Keadilan Seadil-adilnya

Denpasar
Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Denpasar
Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Denpasar
Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Denpasar
Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Denpasar
Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat 'Video Call'

Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat "Video Call"

Denpasar
Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Denpasar
Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Denpasar
Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com