BULELENG, KOMPAS.com - Sebanyak 145 desa dan kelurahan di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, membentuk Tim Siaga Rabies (Tisira). Relawan Tisira berperan dalam pencegahan dan penanganan rabies di masing-masing desa.
"Saat ini sudah 145 desa dan kelurahan yang membentuk Tisira dari total 148 desa dan kelurahan di Buleleng. Masih ada tiga kelurahan yang belum," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Made Sumiarta di Buleleng, Jumat (7/7/2023).
Meski tak memberikan target, pihaknya berharap akhir Juli ini seluruh desa dan kelurahan di Buleleng sudah memiliki Tisira.
"Tim ini berperan mengedukasi terkait bahaya rabies dan penanganannya kepada masyarakat. Relawan Tisira juga membantu petugas dinas mendata dan melakukan vaksinasi anjing," katanya.
Baca juga: 444 Orang di Buleleng Positif TBC, Dinkes: Angka yang Ditemukan Tinggi Bukan Berarti Jelek
Relawan Tisira membantu pencegahan kasus rabies. Sebab, pada tahun 2022, kasus gigitan anjing gila di Buleleng cukup tinggi dan menimbulkan korban jiwa sebanyak 13 orang.
Sedangkan pada Januari hingga Juni 2023, ada satu orang meninggal dunia karena rabies.
Baca juga: Jutaan Nyamuk Berbakteri Wolbachia Akan Dilepas di Buleleng demi Turunkan Kasus DBD
Kata Sumiarta, idealnya Tisira yang ada di masing-masing desa atau kelurahan beranggotakan lima orang pemuda. Tim ini juga bertugas mendata hewan peliharaan penular rabies seperti anjing maupun kucing di wilayahnya.
Selain itu juga untuk membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat terkait bahaya rabies dan penanganannya.
"Kami juga berencana memberikan pelatihan kepada Tisira terkait cara memvaksin anjing maupun kucing. Sebab vaksinator atau petugas vaksinasi kami jumlahnya terbatas," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.