Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Jadi Pemicu Antrean Belasan Jam di Pelabuhan Gilimanuk

Kompas.com - 29/04/2022, 18:44 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JEMBRANA, KOMPAS.com - Antrean panjang kendaraan hingga belasan jam terjadi di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali pada H-3 Lebaran, Jumat (29/4/2022).

General Manager (GM) PT ASDP Banyuwangi, Hassan Lessy menjelaskan, antrean panjang ini terjadi karena masih banyak truk yang beroperasi di luar ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.

"Prediksi kita tanggal 28 (truk berhenti beroperasi), tapi di lapangan berbeda. Ini tentunya pasti kita antisipasi. Semua lini kita koordinasi TNI dan Polri dan instansi terkait," kata Hassan kepada wartawan di Pelabuhan Gilimanuk.

Baca juga: Cerita Pemudik di Pelabuhan Gilimanuk, Rela Menunggu Belasan Jam untuk Masuk ke Kapal

Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 40 Tahun 2022 tentang Pengaturan Operasional Angkutan Barang Pada Masa Arus Mudik dan Arus Balik Selama Angkutan Lebaran tahun 2022.

SE ini mengatur tentang pembatasan operasional angkutan barang dilakukan terhadap mobil barang dengan Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kg.

Lalu mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, dan kereta gandengan, dan mobil barang yang digunakan untuk mengangkut bahan galian meliputi tanah, pasir, dan batu, bahan tambang, dan bahan bangunan.

SE ini berlaku mulai Kamis, 28 April 2022 pukul 00.00 WIB sampai dengan Hari Senin, 1 Mei 2022 pukul 12.00 WIB dan arus balik hari Sabtu, 7 Mei 2022 pukul 00.00 WIB sampai dengan Hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 12.00 WIB.

Baca juga: 5 Mobil Kecelakaan Beruntun di Pelabuhan Gilimanuk, Diduga akibat Rem Blong

Hassan mengatakan, untuk memecah antrean padat ini, pihaknya akan mempercepat operasi bongkar dan muat kapal yang awalnya dari 45 menjadi 32 menit.

"Kalau antrean kita sistemnya bongkar-muat, kalau normalnya kan 45 (menit), kita sudah mempersiapkan 32 (menit)," katanya.

Meski terjadi antrean panjang, Hassan mengaku belum berencana menambah kapal yang akan beroperasi.

Saat ini kapal yang akan melayani penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, sebanyak 28 kapal.

"Itu alternatif terakhir kalau ngga bisa terurai lagi kita tambahin kapal. Karena kita ada pakai 3 pola. Ada pola normal, padat, dan sangat padat," katanya.

Baca juga: H-5 Lebaran, Pemudik Mulai Padati Pelabuhan Gilimanuk

"Kalau sudah padat ada penambahan trip ada pengurangan dari pada port time (bongkar muat) dari 45 menit ke 32 menit. Sangat padat, berarti full berangkat, tidak lagi menunda," tambahnya.

Meski telah melewati batas beroperasi, Hassan mengatakan, akan tetap melayani truk yang sudah terlanjur membeli tiket.

"Itu kita begini, kalau truk yang sudah membeli tiket tentu kita layani. Tapi yang belum tiket kita batasi," tutur dia.

Pantauan Kompas.com, kendaraan yang masuk ke Pelabuhan Gilimanuk masih didominasi kendaraan roda empat.

Arus kendaraan mudik terbelah tiga jalur, kendaraan bus dan truk masuk ke pelabuhan melalui jalur Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.

Sedangkan mobil dan sepeda motor masuk ke pelabuhan melalui gang di perumahan warga dari arah kantong parkir, di Terminal Kargo Gilimanuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser 'Reality Show' Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser "Reality Show" Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Denpasar
Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Denpasar
KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

Denpasar
Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Denpasar
Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Denpasar
Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Denpasar
Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com