"Kejadian ini perlu mendapat renungkan dan introspeksi diri dari kita umat Hindu, karena umat Hindu yang mengetahui batas-batas mana yang boleh dan pantas, serta mana yang tidak boleh dan tidak pantas, seharusnya tidak dilakukan," katanya.
"Kalau bagian dari kita saja masih belum bisa membedakan mana yang boleh dan pantas dengan yang tidak boleh dan tidak pantas dilakukan di areal pura, apalagi wisatawan-wisatawan asing dan domestik yang notabena bukan semeton (saudara) Hindu," lanjut dia.
Baca juga: Terjatuh di Lereng Gunung Batur Bali, WN Amerika Serikat Tewas
Karena itu, Kenak meminta para emak-emak yang membuat video viral tersebut untuk segara menjalani ritual Ngaturang Guru Pidaka sebagai wujud permintaan maaf terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Ritual tersebut harus dijalani untuk mengembalikan kesucian Pura.
"Para pelaku mesti ngaturang upacara seperti guru piduka dan ritual lain yang diperlukan, sebagai sanksi dan kewajiban atas kesalahannya," tegasnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk tidak menghakimi para pelaku tapi memberi mereka edukasi agar mereka sadar atas kesalahannya.
"Mari kurangi menghakimi mereka yang perilakunya kurang tepat, tapi menyadarkan dan mengajak kembali menghargai dan menjaga kesucian tempat suci umat Hindu secara sadar dan bertanggung jawab," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.