Hal senada juga disampaikan sopir angkot lainnya, Made Redana (57). Dia mengaku tidak ada pilihan lain kecuali pasrah.
Menurutnya, kenaikan harga BBM itu yang akan memicu kenaikan tarif angkutan.
"Untuk menutup biaya operasional satu-satunya cara ya menaikkan ongkos penumpang," katanya.
Baca juga: Harga BBM Naik, Tarif Servis Mobil di Auto2000 Belum Berubah
Kendati belum ada pengumuman tarif resmi dari induk organisasinya (Organda) namun ia akan meminta tambahan ongkos kepada penumpang.
"Bayangkan sehari kami beli solar 30 liter untuk bolak balik Singaraja-Gilimanuk padahal belum tentu ada penumpang," ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang