Perdana Menteri Australia, Anthony Albenese, sempat mengecam keputusan pemberian remisi itu.
"Kami berharap ada waktu untuk mengheningkan cipta selama satu menit setelah pukul 23:05," kata Jan Laczynski kepada radio Sydney 2GB. "[Sebaliknya] saya justru melihat pelaku bom Bali. Saya menyaksikan runtutan peristiwa teror itu terjadi di sebuah layar."
Baca juga: 20 Tahun Tragedi Bom Bali, Perasaan Korban untuk Ali Imron Kini…
Laczynski yang kehilangan lima teman dalam ledakan itu mengatakan, beberapa rekaman sangat traumatis sehinga dia memilih meninggalkan acara itu.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan pemerintah tidak terlibat dalam penyelenggaraan acara peringatan tersebut.
"Kami memahami dampak yang ditimbulkan," ucapnya dalam sebuah pernyataan.
Kasubdit Sosial Idensos Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Kurnia Wijaya menyebut Densus tidak tahu apa-apa soal video dokumenter tersebut dan tidak terlibat dalam pembuatannya.
Baca juga: Mengenal Ground Zero, Monumen Peringatan Tragedi Bom Bali
"[Video] itu yang menyiapkan pihak EO atau penyelenggara acara yang merupakan pihak luar, bukan Polri," ujarnya kepada BBC News Indonesia, Kamis (13/10/2022).
Sementara itu, Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) belum menjawab pertanyaan BBC News Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.