Prosesi lamaran tersebut sejatinya sudah direncanakan bersama atlet lainnya, sejak dua bulan lalu.
Ardika mencari momen yang pas untuk melamar kekasih yang sudah bersamanya sejak tahun 2008.
"Memang prosesinya sudah saya rencanakan, tapi yang tahu hanya teman-teman atlet di kontigen. Sengaja saya rahasiakan biar kejutan. Dan momennya pas di Porprov ini," ujarnya, usai prosesi lamaran.
Baca juga: Pria di Bali yang Aniaya dan Cabuli Anak Pacarnya Divonis 13 Tahun Penjara
Usai melangsungkan lamaran, Ardika berencana menikahi Cita setelah perhelatan Porprov selesai.
"Rencananya ke jenjang lebih serius lagi. Setelah Porprov ini rencananya kami menikah, semoga bulan April atau Mei," imbuh dia.
Atlet kelahiran 22 Agustus 1991, asal Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng ini mengaku, mengenal kekasihnya sejak duduk di bangku kelas 2 SMA. Kala itu, keduanya masih bersama-sama menjadi atlet junior di sekolah
Dulunya Ardika merupakan atlet sepak bola. Ardika kemudian beralih menggeluti olahraga atletik. Setelah intens bertemu di lapangan, benih cinta tumbuh di antara keduanya.
Dalam perjalanan karir olahraganya, Ardika sempat meraih medali emas pada Porprov Bali tahun 2019. Namun, pada Porprov Bali tahun 2022 ini ia harus puas dengan medali perak.
Sementara itu, Cita mengaku tak menyangka dengan apa yang dilakukan kekasihnya, Ardika.
Mengingat, ia masih berfokus pada laga Porprov Bali tahun ini. Begitu juga pada tahun-tahun sebelumnya ia dan kekasihnya fokus berlatih.
Baca juga: Jatuh ke Got Saat Hujan Deras, Siswa di Buleleng Ditemukan Tewas
"Dari dulu karena fokus sama karir dan prestasi, jadi ya kami biarkan mengalir saja. Tahun ini momen dan umumnya sudah pas, jadi memberanikan diri ke jenjang yang lebih serius lagi," ujarnya.
Meski berencana akan menikah, pada tahun ini Cita mengaku akan lebih meningkatkan latihan, untuk mengejar cita-cita lolos pada pra-Pekan Olahraga Nasional (PON).
Ia mengaku akan pensiun pada karirnya pelarinya, setelah merasa tidak sanggup lagi.
Menurutnya, batas usia di cabang olahraga atletik dibatasi hingga usia 35 tahun. Sehingga ia masih mempunyai waktu empat tahun untuk mengejar impian.
"Jadi semua sejarahnya terekam di sini sampai sekarang pun kami masih berjalan bersama. Semoga ke depan kita masih bisa bersama-sama dan berjuang untuk mengharumkan Buleleng," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.