KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bali meningkat. Pemerintah Provinsi Bali sedang mengembangkan teknologi pencegahan dini untuk mengatasi penyakit tersebut.
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sepanjang Januari 2023 tercatat ada 781 kasus DBD di Bali. Angka itu naik dibandingkan dengan angka kasus pada dua tahun sebelum di bulan yang sama.
"Kasus demam berdarah di awal tahun ini (Januari) ada peningkatan jika dibandingkan dengan Januari tahun lalu. Tahun 2021 sekitar 300 kasus, Januari 2022 ada 569 kasus, dan Januari 2023 781 kasus," kata Kepala Dinkes Bali I Nyoman Gede Anom di Denpasar, Jumat (10/2/2023), seperti dikutip Antara.
Baca juga: Pencuri di Bali Bobol Warung Pakai Kayu dan Besi, Sudah Beraksi di 11 Lokasi
Anom mengatakan, kasus demam berdarah itu berasal dari Buleleng 100 kasus, Jembrana 70 kasus, Tabanan 65 kasus, Badung 89 kasus dan Denpasar 296 kasus.
Selain itu juga Gianyar 26 kasus, Bangli 17 kasus, Klungkung 95 kasus, dan Karangasem 23 kasus.
Baca juga: 84 Kasus DBD di Brebes Sepanjang Januari 2023, Satu Meninggal Dunia
Dua orang pasien dinyatakan meninggal dunia akibat kasus tersebut.
Menurutnya, peningkatan kasus DBD ini dipicu oleh musim hujan yang menyebabkan terjadinya genangan. Sedangkan, penanganan masih dilakukan secara konvensional.
"Alasan peningkatan kasus, pertama karena musim hujan, ada reda 1-2 hari itulah puncak berkembangnya nyamuk, karena lembab dan genangan air," ujarnya.
Kini, Dinkes Bali sedang mengembangkan teknologi pencegaha dini. Yakni, teknologi wolbachia. Teknologi ini dilakukan dengan menyebar nyamuk wolbachia untuk menghilangkan nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah. Teknologi ini sedang dikembangkan di Denpasar dan Badung sebagai percontohan.
"Penyebaran nyamuk wolbachia yang akan berinteraksi dengan nyamuk aedes aegypti dan tidak akan lagi mengandung virus DBD," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.