Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD di Bali Meningkat, Pemprov Kembangkan Teknologi Pencegahan Dini

Kompas.com - 10/02/2023, 21:28 WIB
Andi Hartik

Editor

KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bali meningkat. Pemerintah Provinsi Bali sedang mengembangkan teknologi pencegahan dini untuk mengatasi penyakit tersebut.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sepanjang Januari 2023 tercatat ada 781 kasus DBD di Bali. Angka itu naik dibandingkan dengan angka kasus pada dua tahun sebelum di bulan yang sama.

"Kasus demam berdarah di awal tahun ini (Januari) ada peningkatan jika dibandingkan dengan Januari tahun lalu. Tahun 2021 sekitar 300 kasus, Januari 2022 ada 569 kasus, dan Januari 2023 781 kasus," kata Kepala Dinkes Bali I Nyoman Gede Anom di Denpasar, Jumat (10/2/2023), seperti dikutip Antara.

Baca juga: Pencuri di Bali Bobol Warung Pakai Kayu dan Besi, Sudah Beraksi di 11 Lokasi

Anom mengatakan, kasus demam berdarah itu berasal dari Buleleng 100 kasus, Jembrana 70 kasus, Tabanan 65 kasus, Badung 89 kasus dan Denpasar 296 kasus.

Selain itu juga Gianyar 26 kasus, Bangli 17 kasus, Klungkung 95 kasus, dan Karangasem 23 kasus.

Baca juga: 84 Kasus DBD di Brebes Sepanjang Januari 2023, Satu Meninggal Dunia

Dua orang pasien dinyatakan meninggal dunia akibat kasus tersebut.

Menurutnya, peningkatan kasus DBD ini dipicu oleh musim hujan yang menyebabkan terjadinya genangan. Sedangkan, penanganan masih dilakukan secara konvensional.

"Alasan peningkatan kasus, pertama karena musim hujan, ada reda 1-2 hari itulah puncak berkembangnya nyamuk, karena lembab dan genangan air," ujarnya.

Teknologi pencegahan dini

Kini, Dinkes Bali sedang mengembangkan teknologi pencegaha dini. Yakni, teknologi wolbachia. Teknologi ini dilakukan dengan menyebar nyamuk wolbachia untuk menghilangkan nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah. Teknologi ini sedang dikembangkan di Denpasar dan Badung sebagai percontohan.

"Penyebaran nyamuk wolbachia yang akan berinteraksi dengan nyamuk aedes aegypti dan tidak akan lagi mengandung virus DBD," katanya.

Selain itu, pihaknya juga mengembangkan teknologi pencegahan dini melalui kerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Teknologi ini akan mendeteksi daerah yang berisiko muncul DBD dan akan diklasifikasikan ke dalam tiga zonasi, yakni merah, kuning dan hijau.

Selain itu, pihaknya juga meminta pihak desa adat membuat pararem atau aturan adat mengenai pengendalian demam berdarah.

Baca juga: Kota Bima KLB DBD, Dinkes: Hampir Semua Lingkungan Ada Jentik Nyamuk Aedes Aegypti

"Masyarakat kan taat aturan adat, contohnya kalau diundang kerja bakti pasti datang. Untuk sanksi nanti diserahkan kepada masing-masing desa. Kami mengimbau untuk semua masyarakat desa di Bali buatlah aturan adat di lingkungan adat," tuturnya.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Denpasar
Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Denpasar
Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Denpasar
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Denpasar
Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Denpasar
Bayar Makan Semaunya dan 'Overstay' di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Bayar Makan Semaunya dan "Overstay" di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
'Baby Sitter' di Bali Syok, Uang Rp 36,9 Juta di Rekeningnya Terkuras dan Tersisa Rp 800.000

"Baby Sitter" di Bali Syok, Uang Rp 36,9 Juta di Rekeningnya Terkuras dan Tersisa Rp 800.000

Denpasar
Gudang Rongsokan dan Besi Baja di Bali Terbakar Diduga akibat Korsleting

Gudang Rongsokan dan Besi Baja di Bali Terbakar Diduga akibat Korsleting

Denpasar
Asita Bali Ungkap 153 Agen Wisata di Bali Masih Tutup Terdampak Covid-19

Asita Bali Ungkap 153 Agen Wisata di Bali Masih Tutup Terdampak Covid-19

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com