Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kasat Lantas Gianyar Tetap Humanis meski Dibentak WN Amerika Serikat yang Terjaring Razia

Kompas.com - 16/03/2023, 18:55 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang turis asing membentak Polisi Lalu Lintas (Polantas) di Gianyar, Bali, karena terjaring razia kendaraan, viral di media sosial Instagram dan Twitter.

Dalam video tersebut, tampak seorang Warga Negara Asing atau WNA yang mengendarai sepeda motor dihentikan polisi karena tidak memakai helm dan bertelanjang dada.

Turis pria berambut panjang itu tampak kesal dan mengajak tiga orang Polantas untuk berdebat dengan nada membentak.

Baca juga: Narapidana Asal Belanda yang Ditemukan Tewas di Rutan Gianyar Diduga Gantung Diri

Ternyata, Polantas yang dibentak turis asing itu merupakan Kepala Sat Lantas Polres Gianyar, AKP Muhamad Bhayangkara Putra Sejati.

Bhayangkara menuturkan, kejadian tersebut terjadi saat pihaknya mengelar razia kendaraan di depan Puri Agung, Ubud, Gianyar, Bali, pada Rabu (15/3/2023) sekitar pukul 11.30 Wita.

Sedangkan, turis asing yang ada dalam video tersebut diketahui berinisial BRW, asal Amerika Serikat.

"Kejadiannya saat kami melakukan penertiban, warga negara asing asal Amerika Serikat, berinisial BRW ini, intinya tidak terima saat kita berhentikan," kata dia saat dihubungi pada Kamis (16/3/2023).

Baca juga: BERITA FOTO: 5 Orang Jadi Tersangka Buntut Kasus KTP WNA di Bali

Ia mengatakan, WNA itu ditilang karena tidak menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor. Dia kemudian tidak terima ditilang dan menuding polisi hanya mau mengambil uangnya saja.

Kendati dibentak, Bhayangkara tetap meminta anggota tetap menghadapi WNA itu dengan sikap humanis.

"Akhirnya kami juga menyampaikan dengan humanis, tapi dari WNA itu masih bersikukuh dan ada bahasa seperti di video kalau kita tuh mau uangnya saja. Ada bahasa seperti itu lah. Tapi kami tetap sampaikan dengan baik, kami jelaskan bahwa dia salah, tak menggunakan helm," kata dia.

Bhayangkara mengatakan, setelah berhasil ditenangkan, ternyata WNA ini membawa helm di bagasi sepeda motornya, namun sengaja tidak dipakai.

WNA ini juga mengendarai sepeda motor tanpa dilengkapi Surat Izin Mengemudi (SIM) nasional maupun internasional. Sehingga, dilakukan tilang secara manual dengan menahan STNK sepeda motor yang dikendarainya.

"Dia akhirnya kami tilang secara manual. Kami kasih surat tilang. Kami tilang STNK karena dia tidak menunjukan SIM. Akhirnya dia mengerti apa kesalahan dia. Setelah itu kami kasih surat tilang dan dia meninggalkan lokasi," kata dia.

Baca juga: Salah Gunakan Izin Tinggal dan Manggung di Bali, Komika Rusia Dideportasi

Bhayangkara mencatat, sebanyak 74 WNA dan 155 WNI terjaring melanggar lalu lintas dalam razia di Gianyar sejak Senin (6/3/2023) hingga Rabu (15/3/2023).

"Kami sudah menertibkan pelanggar untuk WNA asal Rusia 41 orang, Australia 19 orang, Amerika 7, China 3, Turkiye 1, Jerman, 3 dan India 4. Dan, warga negara Indonesia 155 orang. Dengan adanya jumlahnya ini kita tidak ada perbedaan perlakuan antara WNA dan WNI," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Wamenkes: Pneumonia Bukan Sesuatu yang Baru, Kita Sudah Mitigasi

Wamenkes: Pneumonia Bukan Sesuatu yang Baru, Kita Sudah Mitigasi

Denpasar
Seekor Biawak Tarik Jasad Bayi Perempuan dari Sungai di Bali

Seekor Biawak Tarik Jasad Bayi Perempuan dari Sungai di Bali

Denpasar
Berkaca dari Erupsi Gunung Marapi, Wapres: Jangan Sampai Ada Bahaya, tapi Tak Ada Peringatan

Berkaca dari Erupsi Gunung Marapi, Wapres: Jangan Sampai Ada Bahaya, tapi Tak Ada Peringatan

Denpasar
Wapres Ma'ruf Amin: Debat Khusus Cawapres Masih Perlu Dilaksanakan

Wapres Ma'ruf Amin: Debat Khusus Cawapres Masih Perlu Dilaksanakan

Denpasar
Wapres Sebut Indeks Reformasi Birokrasi Tinggi tapi Belum Mampu Entaskan Kemiskinan dan Korupsi

Wapres Sebut Indeks Reformasi Birokrasi Tinggi tapi Belum Mampu Entaskan Kemiskinan dan Korupsi

Denpasar
Siswa SMP di Klungkung Bali Curi Uang Rp 127 Juta Milik Paman untuk Beli 23 Anjing Ras hingga Ponsel

Siswa SMP di Klungkung Bali Curi Uang Rp 127 Juta Milik Paman untuk Beli 23 Anjing Ras hingga Ponsel

Denpasar
Menpan-RB Akan Beri Penghargaan Daerah yang Bisa Rampingkan Aplikasi

Menpan-RB Akan Beri Penghargaan Daerah yang Bisa Rampingkan Aplikasi

Denpasar
Menpan-RB: Ke Depan Tiap 3 Bulan Akan Ada Rekrutmen ASN

Menpan-RB: Ke Depan Tiap 3 Bulan Akan Ada Rekrutmen ASN

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 6 Desember 2023 : Pagi Hujan Ringan, Malam Berawan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 6 Desember 2023 : Pagi Hujan Ringan, Malam Berawan

Denpasar
Laporan Perusakan Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Dicabut

Laporan Perusakan Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Dicabut

Denpasar
ASN 'Like' Konten Capres-cawapres, Sekda Buleleng: Bisa Langgar Netralitas

ASN "Like" Konten Capres-cawapres, Sekda Buleleng: Bisa Langgar Netralitas

Denpasar
Dinkes Se-Bali Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Ancaman Penyakit Pneumonia

Dinkes Se-Bali Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Ancaman Penyakit Pneumonia

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 5 Desember 2023 : Pagi dan Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 5 Desember 2023 : Pagi dan Malam Hujan Ringan

Denpasar
Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Denpasar
Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com