Kapal ikan berisi 16 awak atau nelayan ini tercatat bertolak dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, menuju kawasan penangkapan ikan (ground fishing) pada Kamis (20/7/2023) pukul 16.30 Wita.
Sedangkan, Basarnas Bali menerima laporan dari agen kapal PT Sentral Benoa Utama bahwa kapal mengalami kebocoran pada Sabtu (22/7/2023). Dalam perkembangannya, pihak agen menyatakan kapal dihantam gelombang.
Setelah mendapat laporan tersebut, Basarnas Bali langsung berkoordinasi dengan Vessel Traffic Service (VTS) Benoa agar menginformasikan kepada kapal-kapal yang melintas Selat Bali terkait adanya kapal hilang di area tersebut.
Seiring dengan itu, PT Sentral Benoa Utama telah mengerahkan KM Sanjaya 18 dan KM Sanjaya 98, serta pemantauan udara dengan menggunakan Fly Bali dalam proses pencarian tersebut.
Namun, upaya tersebut masih belum membuahkan hasil. Mereka tidak melihat ada ada puing-puing kapal, barang-barang yang mudah mengapung ataupun ceceran bahan bakar di lokasi yang diperkirakan kapal tersebut hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.