Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flora dan Fauna Identitas Bali

Kompas.com, 7 Agustus 2023, 15:14 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Setiap provinsi di Indonesia memiliki flora dan fauna identitas, tidak terkecuali Provinsi Bali.

Tak hanya sebagai simbol daerah atau maskot, flora dan fauna identitas juga dapat menggambarkan keragaman dan kekayaan hayati dari daerah asalnya.

Bagi Provinsi Bali, flora dan fauna identitas yang dimiliki adalah Pohon Majegau (Dysoxylum densiflorum) dan Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi).

Baca juga: Daftar Fauna Identitas Setiap Provinsi di Indonesia

Pohon Majegau, Flora Identitas Bali

Pohon Majegau (Dysoxylum densiflorum) merupakan flora identitas atau simbol flora dari Provinsi Bali.

Dilansir dari laman bobo.grid.id, Pohon Majegau juga dikenal dengan nama lain seperti pingku (Sunda), cempaga (Jawa), kheuruh (Madura), dan tumbawa rendai (Minahasa).

Baca juga: Daftar Flora Identitas Setiap Provinsi di Indonesia

Tanaman yang masuk dalam keluarga Meliaceae ini masih berkerabat dengan tanaman mahoni, dengan salah satu ciri memiliki batang yang keras dan wanginya yang harum.

Kayunya Majegau tak hanya digunakan sebagai bahan bangunan atau ukiran, namun juga digunakan dalam upacara adat Bali.

Baca juga: 60 Ekor Jalak Bali Dilepasliarkan di Taman Nasional Bali Barat, Populasinya Meningkat

Tak heran jika Majegau menjadi pohon yang sangat disakralkan karena batangnya dipercaya sebagai simbolisasi Bhatara Sadasiwa.

Batang kayu Majegau digunakan dalam upacara manusa yadnya, yaitu suatu upacara suci atau pengorbanan suci yang bertujuan untuk memelihara hidup dan membersihkan lahir batin manusia.

Saat ini keberadaan Pohon Majegau sudah sangat langka akibat pencurian dan illegal logging.

Burung Jalak Bali, Fauna Identitas Bali

Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) merupakan fauna identitas atau simbol fauna dari Provinsi Bali.

Sebagai hewan endemik di Pulau Bali, Burung Jalak Bali juga masyarakat setempat mengenalnya dengan sebutan curik atau curik putih.

Sementara orang asing biasa menyebut burung eksotik ini sebagai Bali myna atau white starling.

Dilansir dari laman Kompas.com, Burung Jalak Bali mudah dikenali dengan warna putih di seluruh tubuh, dengan bulu putih di bagian kepala yang tumbuh ke atas menyerupai jambul.

Burung ini memiliki paruh yang runcing dengan panjang 2 - 3 sentimeter dengan warna abu kehitaman dan ujungnya kuning kecoklatan.

Selain itu, bagian sekitar mata Burung Jalak Bali berwarna biru terang atau biru kobalt tanpa bulu, serta bagian ujung ekor dan sayap yang berwarna hitam dan kakinya berwarna abu pucat.

Ukuran burung ini tidak terlalu besar dengan ukuran panjang sekitar 21 sampai 25 sentimeter dan berat hanya sekitar 107 gram saja.

Burung Jalak Bali berkembang biak dengan cara bertelur dan dikenal dengan telurnya yang sangat unik karena berwarna hijau kebiruan dengan bentuk oval berukuran sekitar 3 sentimeter.

Burung Jalak Bali akan terbang berkelompok pada musim kawin, yaitu sekitar bulan November sampai April.

Pada musim kawin, burung ini akan selalu terbang di dekat sarangnya yang seringkali merugikan karena membuat pemburu liar dengan mudah menemukannya.

Hal ini juga menjadi salah satu alasan penurunan populasi Burung Jalak Bali di habitatnya akibat perburuan liar.

Sumber:
bali.tribunnews.com
bobo.grid.id  
kompas.com (Editor : Nadia Faradiba) 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
WNA Buat Video Asusila di Pantai Kelingking Bali, Polisi Cari Pelakunya
WNA Buat Video Asusila di Pantai Kelingking Bali, Polisi Cari Pelakunya
Denpasar
Viral 2 Siswa Sekelas di Bali Duel Gara-gara Persoalan Asmara, Polisi Turun Tangan
Viral 2 Siswa Sekelas di Bali Duel Gara-gara Persoalan Asmara, Polisi Turun Tangan
Denpasar
Turis Asing Tewas Diduga karena Terobos Banjir di Bali, Identitas Masih Misterius
Turis Asing Tewas Diduga karena Terobos Banjir di Bali, Identitas Masih Misterius
Denpasar
Hujan Deras Sebabkan Banjir di 5 Titik di Bali, Ketinggian Capai 1 Meter
Hujan Deras Sebabkan Banjir di 5 Titik di Bali, Ketinggian Capai 1 Meter
Denpasar
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau