Menurutnya, kedua korban datang dengan mengendarai motor dan keduanya mondar-mandir kebingungan karena kesulitan mencari tempat menginap.
“Awalnya mereka ingin melihat kamar saja. Tapi setelah melihat, mereka ingin menginap. Karena lampu mati, sempat ditolak. Tapi dipersilahkan menunggu di sini sampai jam 9 malam,” ucap dia.
Baca juga: 2 Pendaki di Tabanan Ditemukan Selamat Setelah Tersesat Sehari
Kesepakatan awal, jika sampai jam sembilan malam lampu tak menyala, maka kedua korban akan kembali ke tempat mereka menginap yakni di Sanur, Denpasar.
Namun saat itu lampu masih dalam kondisi padam dan angin sangat kencang. Petugas pun mengizinkan kedua korban untuk menginap dengan catatan pada Kamis pagi, keduanya harus mengurus proses cek in vila.
“Jadi mereka itu datang dengan menggunakan sepeda motor, dari keterangan karyawan mereka (korban) dalam kondisi kelelahan,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, Nyoman Srinada Giri mengatakan, bahwa longsoran terjadi dengan ketinggian 30 meter dan lebar 20 meter.
“Evakuasi tidak lama. Kurang lebih satu jam. Tidak sulit menemukan korban. Kalau kejadian diperkirakan jam 4 subuh. Dugaan karena luapan air yang merongrong tanah yg ada di bawah. Luapan air pam, tepatnya,” bebernya.
Baca juga: Bocah 13 Tahun di Tabanan Tewas, Tenggelam Saat Berenang di Bendungan
Setelah berhasil dievakuasi, kedua korban langsung dibawa ke RSUP Prof DR dr IGNG Ngoerah atau RSUP Sanglah Denpasar.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hasan | Editor; Pythag Kurniati, Farid Assifa), Tribun Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.