Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Lacak Riwayat Pasien Omicron Asal Surabaya Saat di Bali, Kadinkes: Dia Lupa ke Mana Saja

Kompas.com, 3 Januari 2022, 07:37 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengaku kesulitan melacak ke mana saja pasien Covid-19 varian Omicron asal Surabaya selama berada di Bali.

Pihaknya saat ini masih terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Jawa Timur termasuk dengan pasien tersebut terkait kunjungan selama di Bali.

"Dia lupa ke mana dan sama siapa saja, yang jelas dia sempat jalan-jalan ke beberapa tempat, tapi dia tidak ingat dengan siapa saja bertemu," kata Suarjaya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/1/2022).

Baca juga: Omicron Terdeteksi di Jatim, Ini Sederet Faktanya

Selain itu, pasien juga masih dirawat di rumah sakit sehingga agak sulit untuk dihubungi.

Pasien tersebut juga tak merinci sejumlah tempat wisata yang dikunjungi selama berada di Bali.

"Dia cuma bilang tempat wisata, dia tidak merinci dan tidak tahu siapa yang ditemui, kan tidak kenal. Ini yang agak merepotkan. Tapi dia bilang sudah memakai aplikasi PeduliLindungi," tuturnya.

Riwayat perjalanan

Berdasarkan data yang diterima Suarjaya, warga Surabaya itu diketahui menggunakan jalur darat menuju Bali dan berkunjung ke sejumlah tempat di Pulau Dewata pada 20-25 Desember 2021.

"Wisatawan domestik dari Surabaya. Dia (lewat) darat, pakai mobil pribadi dari Surabaya, dia menginap di daerah Sawangan, Nusa Dua," kata Suarjaya.

Suarjaya memastikan, seluruh tempat yang pernah dikunjungi wisatawan tersebut dan orang-orang yang kontak erat dengannya akan dilakukan swab PCR.

Baca juga: Warga Surabaya Terinfeksi Omicron, Eri Cahyadi: Saya Titip Dijaga Prokesnya

Pada tahap ini, ia akan fokus terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat di tempat wisatawan itu menginap.

"Sudah dilakukan tracing pada kontak erat di tempat menginap dan dilanjutkan dengan swab PCR," ucapnya.

Seluruh sampel dari hasil swab PCR itu, lanjut Suarjaya, akan dikirim langsung ke laboratorium Litbang Kesehatan Kemenkes RI untuk diteliti jenis varian Covid-19.

"(Dikirim) ke Litbangkes, karena yang kasus ini (warga Surabaya) sudah Omicrom kan," tuturnya.

Ia pun mengimbau warga yang berada di Bali untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Apabila mendapati gejala Covid-19 seperti flu, ia meminta untuk sesegera mungkin melapor ke Satgas Covid-19 terdekat.

"Sekarang (kasus Covid-19 di Bali) masih landai, semoga tidak ada lonjakan kasus," ujarnya.

KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Bali, Ach. Fawaidi | Editor: Andi Hartik)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau