DENPASAR, KOMPAS.com- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyakini elektabilitas Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Capres) naik bila bakal calon wakil presiden (cawapres) telah diumumkan.
Diketahui, hasil survei Litbang Kompas memperlihatkan elektabilitas Anies berada di posisi ketiga atau di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres potensial.
"Saya kira ini masih ada waktu enam bulan untuk bekerja mudah-mudahan ini akan terus semakin meningkat apalagi nanti kalau pasangannya cawapresnya sudah diumumkan dan ditentukan," kata dia saat ditemui di Hotel Swiss Belhotel, Tuban, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (21/8/2023).
Baca juga: Tanggapi soal Elektabilitas di Bawah Ganjar dan Prabowo, Anies: Banyak Pemilih Diam
Syaikhu mengatakan, hasil survei tersebut bukan merupakan sesuatu yang final. Koalisi tiga partai yakni PKS, Partai Nasional Demokrat dan Partai Demokrat masih memiliki waktu untuk mengatrol elektabilitas Anies.
Keyakinannya tersebut berdasarkan pengalaman saat Anies memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2017.
"Bagi kami, saya kira survei itu untuk bercermin ya, itu posisi hari ini mungkin seperti itu," kata dia.
"Kita juga banyak belajar pada saat kami mengusung Anies di gubernur DKI, saat itu juga masih buncit, tapi dalam proses kita berusaha terus menyakinkan masyarakat di DKI sampai akhirnya kemudian mereka menentukan pilihan kepada saudara Anies," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, elektabilitas Anies berada di posisi tiga dalam berbagai simulasi yang terekam dari jajak pendapat Litbang Kompas.
Dalam skema 10 nama, misalnya, Ganjar mendapatkan 29,6 persen, Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.
Baca juga: Kandang Banteng Cuma Mitos, Anies: Jateng Kandang Kita Semua
Kemudian, dalam skema lima nama, perolehan Ganjar 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.
Sementara itu, dalam simulasi tiga nama, Ganjar mendapatkan elektabilitas 34,1 persen, Prabowo 31,3 persen, dan Anies 19,2 persen.
Survei Litbang Kompas dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error lebih kurang 2,65 persen. Survei tersebut juga sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.