Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembina Pramuka di Bali Diduga Lecehkan 8 Siswa SD, Korban Diminta Kirim Foto Kelamin

Kompas.com - 30/08/2023, 15:10 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Krisiandi

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Sebanyak delapan orang siswa laki-laki Sekolah Dasar (SD) di Denpasar, Bali, diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang pria yang berstatus sebagai kakak pembina Pramuka.

Dalam melancarkan aksinya, terduga pelaku meminta para korban untuk mengirimkan foto alat kelaminnya. Korban diancam dan diiming-imingi hadiah agar menuruti permintaannya tersebut.

Konselor Hukum UPTD PPA Kota Denpasar, Luh Putu Anggreni mengatakan, peristiwa dugaan pelecehan seksual tersebut sudah dilaporkan ke Polda Bali sekitar April 2023 lalu.

"Modus berkedok guru (kakak pembina) pramuka dan secara grooming mendekati anak, merayu dan mengancam anak untuk kasi foto alat kelamin anak-anak dan akan dikasi hadiah , kalau tidak mau dilaporkan ke sekolah," kata dia saat dihubungi wartawan pada Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Anggota Polda Sulsel Diduga Berulang Kali Lecehkan Seorang Tahanan Wanita

Ia mengatakan terduga pelaku sudah dipecat dari sekolah tempatnya mengajar begitu kasus ini dilaporkan ke pihak kepolisian.

Belakangan diketahui ternyata nama terlapor juga tidak pernah terdaftar dalam Kwartir Daerah (Kwarda) Bali sebagai pembina pramuka.

Kendati demikian, polisi belum menetapkan terlapor sebagai tersangka dengan alasan masih belum menemukan bukti yang cukup.

"Ini bentuk kekhawatiran kita ini terjadi di Denpasar dan butuh kehati-hatian pihak sekolah ketika ada situasi berkedok guru pramuka padahal ternyata dia bukan guru pramuka," kata dia.

Baca juga: Anggota Polda Sulsel Diduga Berulang Kali Lecehkan Seorang Tahanan Wanita

Secara terpisah, Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Bali AKBP Ni Luh Kompyang Srinadi, mengatakan dari hasil penyelidikan sementara ada delapan orang siswa yang diduga menjadi korban dalam kasus ini.


Hingga saat ini, pihaknya masih berupaya mengumpulkan alat bukti dan memeriksa sejumlah saksi termasuk para korban agar bisa menetapkan tersangka.

"Walaupun banyak saksi, tapi dua (korban yang melapor) ini tidak dikuatkan kan susah kita (membuktikan) karena bukti digitalnya tipis. Kita harap kemarin ada bukti digital yang bisa kita angkat tapi itu yang menjadi masalah," kata dia.

Ia mengatakan para korban dalam kasus ini merupakan siswa Sekolah Dasar (SD), sedangkan terlapor berjenis kelamin laki-laki berusia di atas 18 tahun.

Baca juga: Polisi Diduga Lecehkan Tahanan Wanita Belum Jalani Sidang Etik, Sanksi Belum Ada

"Yang menjadi korban kemarin 2 (siswa), yang benar-benar mengalami yang melaporkan. Terlapor kakak pembina SMA. Uda di atas 18 tahun," kata dia.

Kompyang mengatakan pihaknya juga sudah memberi pendampingan psikologi terhadap para korban dan masih menunggu hasil pemeriksaan psikiater korban untuk dijadikan alat bukti agar bisa menetapkan tersangka.

"Kita berharap kita bisa segera tetapkan tersangka ini, soalnya kan dari masyarakat (bertanya) kok gak ditangkap yang bersangkutan. Ini kan alat bukti belum lengkap penyidik masih berproses mencari alat bukti apa yang bisa dipakai untuk mendukung kasus ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Polisi Gerebek Vila yang Diduga Jadi Pabrik Narkoba di Bali

Polisi Gerebek Vila yang Diduga Jadi Pabrik Narkoba di Bali

Denpasar
PDI-P Bali Usulkan 2 Nama untuk Dampingi Koster pada Pilkada 2024

PDI-P Bali Usulkan 2 Nama untuk Dampingi Koster pada Pilkada 2024

Denpasar
Koster Sebut Permintaan Maafnya Pernah Tolak Tim Israel Bukan karena Pilkada

Koster Sebut Permintaan Maafnya Pernah Tolak Tim Israel Bukan karena Pilkada

Denpasar
Sakit Hati Diminta Uang Lebih, Pria di Bali Bunuh Teman Kencannya

Sakit Hati Diminta Uang Lebih, Pria di Bali Bunuh Teman Kencannya

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Saat Bendesa Adat di Bali Diduga Peras Investor Rp 10 Miliar...

Saat Bendesa Adat di Bali Diduga Peras Investor Rp 10 Miliar...

Denpasar
Kepala Desa di Bali yang Terjaring OTT Diduga Pernah Peras Investor Asing

Kepala Desa di Bali yang Terjaring OTT Diduga Pernah Peras Investor Asing

Denpasar
Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Kepala Desa di Bali Terjaring OTT

Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Kepala Desa di Bali Terjaring OTT

Denpasar
APMF 2024 Digelar di Bali, Soroti Perkembangan Tren dan Dinamika Industri

APMF 2024 Digelar di Bali, Soroti Perkembangan Tren dan Dinamika Industri

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
WN Rusia Diduga Perkosa WNA di Bali

WN Rusia Diduga Perkosa WNA di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

Denpasar
RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com