BALI, KOMPAS.com- Insiden pengusiran yang dilakukan seorang sekuriti hotel terhadap turis lokal di Pantai Geger, Nusa Dua, Bali menuai respons Pemerintah Provinisi.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali Tjok Bagus Pemayun menyayangkan tindakan pengusiran yang dilakukan petugas keamanan hotel bintang lima tersebut.
Baca juga: Turis Lokal Diduga Diusir oleh Sekuriti Hotel dari Pantai Geger Bali, Manajemen Sebut Salah Paham
Tjok Bagus menegaskan, pantai tersebut merupakan wilayah atau area publik yang tidak hanya bisa diakses oleh tamu di hotel tersebut.
"Saya sangat menyayangkan itu masih terjadi yah karena itu kan pantai adalah area untuk umum, publik yang bukan menjadi salah satu fasilitas hotel," kata dia saat dihubungi pada Kamis (7/9/2023).
Baca juga: WN Amerika Serikat Mengamuk dan Pamer Kelamin di Bandara Ngurah Rai Bali
Meski begitu, Tjok Bagus belum bisa menentukan langkah selanjutnya terhadap pihak Hotel Mulia terkait masalah tersebut.
Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali untuk mengingatkan anggota mereka.
Ia juga meminta Dinas Pariwisata Kabupaten Badung segera menyikapi kejadian yang terjadi di wilayahnya itu.
"Saya sekarang mau dengan induk organisasi PHRI saya akan komunikasi dulu, ini kan anggotanya baik itu di provinsi maupun kabupaten, apalagi Badung itu paling banyak itu. Mengingatkan kembali pemilik hotel agar hal itu tidak lagi terulang lagi," kata dia.
Baca juga: Motif Suami di Bali Gantung Diri Usai Tembak Istri 7 Kali Pakai Senapan Angin
Sebelumnya diberitakan, sebuah video pengakuan seorang turis lokal diusir oleh sekuriti hotel dari Pantai Geger, Nusa Dua Bali, viral di media sosial.
Turis bernama Desi itu mulanya hendak berjemur di Pantai Geger. Namun petugas keamanan hotel mendatangi dan memintanya pergi.
Baca juga: Turis Lokal Diduga Diusir oleh Sekuriti Hotel dari Pantai Geger Bali, Manajemen Sebut Salah Paham
Deputy Director of Communications at The Mulia, Mulia Resort & Villas-Nusa Dua Daniel Aswin Pranoto mengatakan peristiwa tersebut terjadi karena kesalahpahaman.
Dia mengaku masalah itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara petugas keamanan dan turis asing yang diketahui bernama Desi tersebut.
"Hal ini merupakan kesalahpahaman. Kedua belah pihak sudah menyelesaikannya secara kekeluargaan dan ibu Desi juga sudah update melalui akun beliau," kata dia melalui aplikasi WhatsApp, Kamis (7/9/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.