Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Jalan Kaki ke Bandara Ngurah Rai akibat Macet, Asita: Bali Harus Berbenah

Kompas.com - 30/12/2023, 18:22 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali membenahi infrastruktur.

Desakan tersebut muncul menyusul kemacetan di Bali yang semakin parah sampai mengakibatkan wisatawan terpaksa berjalan kaki dari tol menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Baca juga: Bali Diprediksi Macet hingga 3 Januari 2024, Wisatawan Diimbau Kurangi Perjalanan

"Kami dari industri mendorong pemerintah lebih banyaklah memberi perhatian terhadap infrastruktur pariwisata karena bagaimana pun juga Bali hidupnya dari pariwisata," kata Ketua Asita Bali Putu Winastra saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (30/12/2023).

Menurutnya, sejumlah turis berjalan kaki ke bandara dan temuan kemacetan di sejumlah titik destinasi wisata memberikan citra buruk terhadap pariwisata Bali.

"Sebenarnya kalau berbicara macet sudah sering. Namun, para penumpang tidak bisa ke airport sampai akhirnya jalan kaki karena takut ketinggalan pesawat. Ini kan membawa dampak buruk terhadap destinasi," katanya.

Baca juga: Penumpang Terdampak Macet Menuju Bandara Bali Bisa Reschedule Jadwal Penerbangan

Winastra khawatir Bali tidak lagi menjadi destinasi favorit wisatawan domestik dan mancanegara jika infrastruktur jalan tidak segera diperbaiki.

"Kalau tidak dicarikan solusi dan terus-menerus seperti ini, ya kami takut Bali akan kehilangan wisatawan karena mereka ke Bali jadi tidak nyaman lagi. Buat apa mereka jauh-jauh dari Eropa misalnya, sampai di Bali dia mau kemana-mana harus berjam-jam," katanya.

Pusat kemacetan di Bali berada di ojek wisata seperti Kuta, Jimbaran, Seminyak, Canggu, Begudul, dan lainnya. Menurut Winastra, ada beberapa hal penyebab kemacetan tersebut.

Yakni, objek wisata di daerah tersebut merupakan tempat favorit wisatawan menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 di wilayah.

Kemudian, wisatawan terutama dari Jawa memilih menggunakan mobil pribadi karena harga tiket pesawat mahal.

Para petugas kepolisan dan dinas perhubungan tidak sigap mengantisipasi kemacetan dan egoisme pengendara dalam berkendara.

"Kemacetan kemarin itu memang unpredictable ya, karena ternyata tahun ini banyak sekali kendaraan di luar Bali datang ke Bali yang menyebabkan terjadinya penumpukan arus lalu lintas terutama di pusat-pusat kepariwisataan seperti Kuta, Jimbaran, Seminyak, Canggu dan sebagainya," katanya.

Baca juga: Pengguna Tol Bali Mandara Jalan Kaki akibat Kemacetan, Pengelola: Mereka Ngejar Pesawat

Winastra merekomendasikan langkah mengatasi macet berupa membangun fly over, MRT atau LRT. Winastra heran rencana membangun infrastruktur jalan di Bali masih menjadi wacana.

"Jadi Bali ini harus berbenah, jangan sampai kita dininabobokkan dengan award-award Bali jadi nomor 1 dan sebagainya, sekarang kan faktanya kemacetan," katanya.

Polda Bali mencatat jumlah kendaraan masuk Bali hingga 19-29 Desember 2023 mencapai 56.998 unit dan jumlah kendaraan keluar Bali 49.628 unit atau sekitar 100.000 lebih penumpang.

Sementara itu, jumlah wisatawan masuk ke Bali sudah mencapai 741.238 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anandita Ragu Masuk STIP Usai Kakaknya Tewas Dianiaya Senior

Anandita Ragu Masuk STIP Usai Kakaknya Tewas Dianiaya Senior

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menhub Hilangkan Atribut Kepangkatan Imbas Senioritas Berujung Maut di STIP

Menhub Hilangkan Atribut Kepangkatan Imbas Senioritas Berujung Maut di STIP

Denpasar
Jual Makanan Olahan Daging Anjing, Pedagang di Buleleng Divonis Hukuman Percobaan

Jual Makanan Olahan Daging Anjing, Pedagang di Buleleng Divonis Hukuman Percobaan

Denpasar
Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior, Direktur STIP Jakarta Dibebastugaskan

Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior, Direktur STIP Jakarta Dibebastugaskan

Denpasar
Tangisan Ibu Taruna STIP ke Menhub: Beri Kami Keadilan Seadil-adilnya

Tangisan Ibu Taruna STIP ke Menhub: Beri Kami Keadilan Seadil-adilnya

Denpasar
Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Denpasar
Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Denpasar
Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Denpasar
Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Denpasar
Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat 'Video Call'

Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat "Video Call"

Denpasar
Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Denpasar
Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Denpasar
Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com