BULELENG, KOMPAS.com - Halaman Pura Segara Penimbangan di Desa Adat Panji, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali, rusak akibat dihantam gelombang pasang. Sejumlah warga dan pengurus pura bergotong-royong melakukan perbaikan pada Rabu (11/9/2024) pagi.
Sekretaris Desa Adat Panji, I Gusti Nyoman Mangku mengatakan, kerusakan ini sudah terjadi sejak sekitar Februari 2024 karena hantaman gelombang pasang.
Kata dia, setiap tahun, ancaman abrasi selalu terjadi. Apalagi lokasi pura tersebut persis berhadapan dengan bibir pantai.
"Kami sebenarnya memohon bantuan dari pemerintah, karena abrasi seringkali terjadi, setiap tahun," katanya, Rabu di Buleleng.
Ilustrasi gelombang tinggi.Baca juga: Bocah 8 Tahun di Buleleng Meninggal Terserang DBD
Ia berharap pemerintah daerah bisa melakukan penanganan secara cepat menjelang upacara besar di pura bulan depan.
"Pura Segara Penimbangan bisa dibuatkan beton sehingga lebih kuat dan tidak rusak ketika terjadi hantaman gelombang pasang," harap dia.
Baca juga: Potensi Gelombang Pasang Air Laut, Masyarakat Demak Diminta Waspadai Banjir Rob
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna meninjau kerusakan tersebut. Ia mengaku sudah mengupayakan perbaikan kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Supriatna menyebut, telah mengirimkan foto-foto kerusakan halaman pura sehingga pemerintah bisa mengambil keputusan perbaikan lebih cepat.
"Dalam jangka pendek ini bisa ditangani, tahun ini juga bisa dengan dana BTT (Biaya Tidak Terduga) di APBD Buleleng," ucapnya.
Supriatna mengatakan, keberadaan pura ini sangat penting bagi Buleleng. Terlebih memiliki irisan sejarah dengan awal mula berdirinya kerajaan Buleleng.
"Jadi nilai kesejarahan dari pura tersebut juga harus dilindungi. Semua hal yang berkaitan dengan pura ini bisa kami jaga bersama-sama sebagai penghormatan terhadap leluhur dan sejarah," sebut dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang