BULELENG, KOMPAS.com - Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna mengungkapkan bahwa sejumlah kepala daerah dari Bali yang berasal dari PDI-Perjuangan masih berada di Magelang, Jawa Tengah.
Para kepala daerah dari PDI-Perjuangan tersebut masih menunggu arahan lebih lanjut mengenai retreat kepala daerah yang digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Sikap ini diambil setelah sebelumnya Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta agar kader PDI-Perjuangan yang menjadi kepala daerah tidak ikut retreat.
"Seluruh kepala daerah dari Bali dari PDI-P masih stand by di Magelang," ujarnya, Senin (24/2/2025) siang, ditemui di Kantor Bupati Buleleng, Bali.
Baca juga: Dedi Mulyadi Bercanda dengan Kepala Daerah PDI-P saat Retret di Magelang
Tercatat, ada sembilan kepala daerah dari Bali yang berasal dari PDI-Perjuangan. Mereka adalah Gubernur Bali, Wayan Koster; Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra; Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara; Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa; dan Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya.
Lalu, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan; Bupati Bangli, Sedana Arta; Bupati Klungkung, I Made Satria; dan Bupati Gianyar, I Made Mahayastra.
Supriatna mengaku tidak mengetahui apakah semua kepala daerah dari PDI-Perjuangan itu, termasuk pasangannya, Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, akan mengikuti kegiatan retreat.
Hal yang jelas, para kepala daerah dari PDI-Perjuangan itu menunggu arahan selanjutnya setelah adanya instruksi dari Megawati.
"Yang jelas, Pak Bupati (Sutjidra) masih di Magelang menunggu instruksi saja. Masih berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait dengan pelaksanaan retreat," katanya.
Baca juga: Potret Pramono Anung Serius Ikuti Retreat Kepala Daerah di Akmil Magelang
Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Buleleng ini juga mengaku tidak tahu menahu soal aktivitas Sutjidra saat ini di Magelang.
Ia belum mengetahui apakah Sutjidra akan menyusul mengikuti retreat yang sudah berlangsung di Akmil Magelang.
"Saya kurang tahu, yang jelas masih standby di Magelang. Itu informasinya," ucap dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang