Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdesakan demi Kebab Bikinan WN Turkiye di Pasar Takjil Kampung Jawa di Bali

Kompas.com, 6 Maret 2025, 19:49 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Terik matahari terasa menyengat di Pasar Ramadhan Kampung Jawa di Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, pada Jumat (6/3/2025) pukul 15.00 Wita.

Udara semakin terasa sumuk ketika para pengunjung mulai berdesak-desakan di tengah sejumlah pedagang yang baru mulai menyiapkan berbagai dagangannya.

Pasar takjil yang berada di samping Masjid Raya Baiturrahmah itu menyediakan beragam kue, minuman segar, dan makanan untuk berbuka puasa.

Salah satu makanan yang menjadi incaran para konsumen adalah kebab yang dijual oleh sepasang suami istri, Mehmet Ugur Duyu (41), asal Turkiye, dan Sri Kestari Hilda (42), warga setempat.

Baca juga: Kebab Suriah di Wisata Sunan Ampel Surabaya, Khas dengan Saus Bawang

Bahkan, kebab buatan Mahmet ini tidak hanya diburu oleh umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, tetapi juga warga non-Muslim.

Mereka rela mengantre sebelum gerai kebab tersebut dibuka demi mendapatkan nomor antrean.

Grace (35), salah satu pelanggan, mengaku sengaja datang ke gerai kebab ini demi memenuhi hasrat penasarannya usai ramai dibahas di media sosial TikTok.

"Ini viral di Instagram dan TikTok, terus lihat gambarnya kayak enak gitu, dagingnya tebal jadi penasaran sih pengen coba gitu," kata perempuan yang berprofesi sebagai penyiar radio ini.

Hal serupa juga diakui oleh Veronika, yang rela mengantre selama satu jam karena penasaran dengan rasa kebab buatan pria asal Turkiye tersebut.

"Saya sudah antre satu jam, ini pertama kali saya beli kebab karena viral di TikTok. Akhirnya dapat juga meski dapat antrean terakhir," kata dia.

Mahmet mengaku memulai usaha ini usai menikahi sang istri pada tahun 2022 lalu, pada saat pandemi Covid-19.

Mereka awalnya mulai membuka gerai kebab ini saat Car Free Day, Renon, Kota Denpasar, setiap hari Minggu.

Tak disangka, kebab buatan mereka banyak disukai oleh pengunjung. "Saya melakukan uji coba apakah orang-orang suka atau tidak, ternyata orang-orang suka, dan kami membuka outlet dan sekarang kami menjual bersama di sini," kata dia.

Mahmet mengaku belajar membuat kebab dari ibunya yang berprofesi sebagai chef di Turkiye. Ia pun mendapat resep kebab ini dari sang ibu.

Meskipun bumbunya dari bahan lokal, namun rasa dan aromanya memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan kebab lainnya.

"Karena ibu saya chef di Turkiye, dia memberikan resep spesial dari Turkiye, itulah yang menyebabkan kebab saya unik dan berbeda rasanya dengan kebab lain," kata dia.

Dalam sehari, Mahmet dan istrinya hanya menyediakan 60-70 kebab. Satu buah kebab berisi daging kofta sapi seharga Rp 25.000, sedangkan kebab berisi kofta ayam Rp 20.000.

Mereka juga menyediakan hamburger. Satu hamburger berisi daging sapi seharga Rp 30.000, dan berisi daging ayam Rp 25.000. Tertarik?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau