JEMBRANA, KOMPAS.com - Kepadatan arus mudik Idul Fitri 1446 H melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, mulai terlihat.
Terjadi antrean pengguna jasa penyeberangan yang didominasi kendaraan pribadi roda empat.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Rabu (26/3/2025) siang, menunjukkan antrean kendaraan yang hendak menyeberang melalui Pelabuhan Gilimanuk.
Bahkan, antrean tersebut mengular hingga jalan raya.
Baca juga: Kisah Jeni, Mudik Bersepeda Banten-Purbalingga karena Tak Kebagian Tiket Kereta
Kantong parkir yang disiapkan di sisi pintu masuk pelabuhan juga mulai dipadati kendaraan.
Sejumlah pemudik memilih berangkat lebih awal untuk menghindari kepadatan saat puncak arus mudik yang bertepatan dengan Nyepi pada Sabtu (29/3/2025).
Iwan Wahyono (36) mengaku berangkat mudik menggunakan mobil bersama empat anggota keluarganya dari Kota Denpasar menuju Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Kapolri Harap Rest Area Beri Kemudahan Masyarakat untuk Mudik
Ia memilih berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetan saat puncak arus mudik.
"Dari informasi, puncak arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk diprediksi terjadi pada Jumat (28/3/2025), sehari sebelum Nyepi," kata dia ditemui Rabu di Jembrana.
"Jadi kemungkinan banyak kendaraan keluar Bali H-1 sebelum Nyepi. Untuk menghindari puncak arus mudik, saya lebih memilih berangkat lebih awal," lanjut dia.
Pemudik lainnya, Solihin (45), mengaku berangkat mudik lebih awal karena pekerjaannya telah selesai.
"Mumpung pekerjaan sudah rampung dan anak-anak juga libur sekolah. Jadi bisa berangkat," kata dia.
Sementara itu, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan, pihak kepolisian terus bersiaga dalam mengantisipasi lonjakan kendaraan, terutama di titik-titik rawan kepadatan seperti jalur masuk ke pelabuhan.
"Kami tugaskan anggota untuk mengatur lalu lintas di sekitar Pelabuhan Gilimanuk," ujar dia.
Untuk kendaraan truk dan sepeda motor menuju Gate Landing Craft Machine (LCM) Pelabuhan Gilimanuk,
"Pengaturan ini dilakukan guna menghindari kepadatan serta memastikan kelancaran arus kendaraan yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa," imbuh dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang