DENPASAR, KOMPAS.com - Sebuah kapal cepat atau fast boat Dolphin II yang mengangkut 75 wisatawan dari Pelabuhan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, menuju Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, Bali, mengalami kecelakaan pada Selasa (5/8/2025).
Dalam insiden itu, dua orang warga negara asing (WNA) asal China, Shio Quo Hong (20) dan Hanqing Yu (37) ditemukan meninggal dunia.
Sementara itu, ABK yang hilang, I Kadek Adi Jaya Dinata (23), laki-laki asal Denpasar, Bali, masih dalam proses pencarian.
Kepala KSOP Kelas II Benoa, Aprianus Hangki mengatakan, kapal bermesin empat tersebut bertolak dari Pelabuhan Nusa Penida sekitar pukul 14.30 Wita.
Setelah berlayar sekitar 45 menit, ketika kapal berada di alur masuk Pelabuhan Matahari Terbit Sanur, tiba-tiba ombak besar menghantam badan kapal bagian belakang.
Dalam kondisi itu, nakhoda sempat berupaya mengendalikan kapal. Namun, ombak besar kembali datang hingga akhirnya kapal terbalik.
"Masalahnya, kapal itu ketika dia akan memasuki alur pelayaran Sanur, dia diantam ombak dari belakang, yang mungkin lebih tinggi sehingga kapalnya langsung terbalik," kata dia di Pelabuhan Sanur pada Selasa malam.
Ia mengatakan, ABK sempat mengeluarkan dua buah life raft atau rakit penyelamat dan memberikan life jacket kepada para penumpang.
Setelah itu, nakhoda dan ABK berupaya mengevakuasi para penumpang ke tepi pantai menggunakan life raft.
Baca juga: Dua Penumpang Fast Boat yang Tewas di Sanur Teridentifikasi asal China
Menurutnya, kecelakaan tersebut murni karena faktor cuaca.
Berdasarkan dokumen, kapal tersebut berkapasitas 75 orang penumpang, ditambah 5 ABK.
"Ombaknya itu terjadi tiba-tiba sehingga nakhoda tidak waspada. Ketika nakhoda mau mengendalikan, kapal itu tidak bisa dikendalikan lagi dengan ombak yang langsung menimpa kapal sehingga kapal langsung terbalik," kata dia.
Sementara itu, di lokasi yang sama, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya mengatakan, penumpang yang selamat dalam kejadian ini telah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Selain itu, tim SAR gabungan masih melakukan operasi pencarian terhadap ABK yang dilaporkan hilang.
"Dari 75 penumpang itu, 73 selamat, dan ada dua yang meninggal warga negara asing dari China, dan salah satu dari ABK juga masih dalam proses pencarian," kata dia.
Baca juga: Kapal Fast Boat dari Nusa Penida Tenggelam dan Kandas di Sanur
Di lokasi yang sama, Kepala Kantor PT Jasa Raharja Wilayah Bali, Benyamin Bob Panjaitan, mengatakan, akan membayar seluruh biaya pengobatan penumpang.
Selain itu, Jasa Raharja memberi santunan kepada dua WNA China yang tewas masing-masing Rp 50 juta.
"Kalau untuk kompensasi terhadap yang luka, itu kita memberikan penggantian biaya perawatan maksimum sebesar Rp 20 juta. Kalau untuk yang santunan kepada yang meninggal Rp 50 juta," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang