TABANAN, KOMPAS.com - Kasus gigitan anjing rabies terjadi di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, di mana 15 pendaki menjadi korban gigitan anjing liar di kawasan Gunung Batukaru.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Gde Eka Parta Ariana, mengungkapkan bahwa hasil uji laboratorium terhadap sampel otak anjing tersebut dinyatakan positif rabies.
Baca juga: 6 Orang Dirawat di UGD Puskesmas Usai Anjing Rabies Gigit 15 Pendaki di Tabanan
Menindaklanjuti temuan ini, Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan akan menggelar vaksinasi massal di wilayah di mana anjing tersebut ditemukan.
"Sebagai langkah pencegahan, vaksinasi massal rabies akan digelar pada Kamis (25/9/2025) di Dusun Tibu Dalem, Desa Pujungan," ujar Gde Eka Parta Ariana dalam keterangannya pada Selasa (23/9/2025).
Vaksinasi darurat ini akan dipusatkan di wilayah yang terdampak untuk memutus potensi penyebaran rabies.
Sementara itu, anjing liar tanpa pemilik akan ditangani lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan dipindahkan ke shelter penampungan.
Baca juga: Anjing Liar Diduga Rabies yang Gigit 15 Pendaki di Tabanan Dieliminasi, Sampel Otak Diteliti
Gde Eka menambahkan bahwa vaksinasi massal ini merupakan upaya perlindungan masyarakat.
“Hasil laboratorium yang positif rabies ini menjadi perhatian serius. Vaksinasi darurat adalah bentuk kewaspadaan," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang