TABANAN, KOMPAS.com – Sebanyak 48 dari 54 desa adat di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, kini telah menerapkan konsep teba modern dalam pengelolaan sampah.
Langkah ini menjadi bagian dari program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) yang tengah digalakkan di Bali.
Camat Baturiti, Sayu Made Parwati, mengatakan teba modern merupakan inovasi dari konsep teba tradisional yang selama ini menjadi bagian dari tata ruang rumah adat Bali.
Baca juga: 54 Orang Meninggal Dunia, Tragedi Al Khoziny Jadi Bencana Besar, Melebihi Gempa Poso dan Banjir Bali
Jika teba tradisional umumnya digunakan sebagai lahan belakang rumah tempat menanam tanaman dan memelihara ternak, teba modern dikembangkan sebagai sarana untuk mengolah sampah organik menjadi kompos yang bermanfaat bagi lingkungan.
"Dari total 54 desa adat di wilayah kami, 48 sudah menerapkan teba modern, sementara sisanya masih mempertahankan teba tradisional," ujar dia, Senin (6/10/2925) di Tabanan.
Baca juga: Bali Bersiap Hadapi Hujan Lebat hingga Februari 2026, Koster Mitigasi Kemungkinan Terburuk
Ia menambahkan, sebanyak 12 desa dinas di Baturiti juga telah menginisiasi penerapan teba modern melalui percontohan di kantor desa masing-masing.
"Ini bagian dari komitmen kami untuk memperkuat peran desa dinas dan desa adat dalam mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih, dan berkelanjutan," kata Parwati.
Adapun persoalan sampah di Bali sudah menjadi masalah yang mendesak. Timbulan sampah harian di Bali pada tahun 2025 ini telah mencapai 3.400 ton.
Jumlah tersebut berdasarkan kondisi yang ada di lokasi pengelolaan sampah.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan, penanganan sampah tidak cukup dilakukan hanya di akhir, melainkan harus dibangun strategi pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.
Karena itu, sampah harus dipilah berdasarkan jenisnya, yakni organik, anorganik, dan residu. Sampah organik ditangani di rumah tangga dengan memanfaatkan teba modern atau metode lain.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang