KOMPAS.com - Calonarang adalah pementasan dramatari di Bali.
Calonarang merupakan pementasan yang populer di masyarakat Hindu di Bali dan Jawa.
Pertunjukan Calonarang diperkirakan muncul pada tahun 1825 atau pada masa Kerajaan Klungkung.
Seni Calonarang berlatar belakang dinasti Airlangga.
Calonarang sering dipentaskan dalam setiap acara ritus yajna atau pemujaan di Bali.
Pementasan dramatari ini menjadi pelengkap upcara sehingga acara pemujaan dapat berjalan dengan baik
Pementasan Calonarang dalam upacara pemujaan di Bali merupakan salah satu media penyucian.
Umumnya, masyarakat Bali beranggapan bahwa Calonarang adalah mitologi yang identik dengan ilmu hitam.
Baca juga: Sejarah Seni Calonarang
Masyarakat Bali kerap mengkaitkan Calonarang dengan ilmu hitam,
Meski begitu, pementasan Calonarang dipentaskan sebagai pertunjukan sakral.
Belakangan, pementasan Calonarang lebih bersifat hiburan.
Cerita Calonarang selalu mengambil latar belakang kisah Raja Airlangga, pendiri Kerajaan Kahuripan yang memerintah pada tahun 1009-1042.
Raja Airlangga membagi kerajaan menjadi dua, peristiwa pembelahan ini tercatat dalam Serat Calon Arang, Negarakertagama, dan prasasti Turun Hyang II.
Kemudian terbentuk dua kerajaan baru, Kerajaan Barat disebut Kediri dengan pusat di kota baru, Daha. Kerajaan ini diperintahkan Sri Samarawijaya.
Sedangkan, kerajaan timur disebut Jenggala yang berpusat di kota lama, yaitu Kahuripan. Kerajaan tersebut diperintahkan oleh Mapanji Garasakan.
Merujuk pada peristiwa itu, mengindikasikan teks Calonarang di Jawa ditulis pada saat setelah terjadinya pembagian kerejaan itu.
Teks ditulis sebagai penggambaran dari konflik yang terjadi pada saat itu.
Teks mulai dipentaskan dalam bentuk drama tercatat dalam sebuah prasasti.
Baca juga: Happy Salma dan Nicholas Saputra Kenalkan Tradisi Bali Lewat Teater Sudamala: Dari Epilog Calonarang
Adalah, prasasti Jaha, tahun 840 Masehi, yang ditemukan di Jawa Tengah dan dikeluarkan oleh Raja Sri Lokapala, pemegang daerah Kuti.
Dalam prasasti Jaha menyebutkan beberapa jenis pertunjukan, salah satunya adalah dramatari Calonarang yang disebut Haluwarak.
Merujuk pada lontar Ularan Prasraya, masa keemasan pementasan Calonarang di Bali pada masa Gelgel (1460-1550).
Raja Gelgel, Dalem Waturenggong menyerang Blambangan, dan berhasil menaklukan wilayah itu.
Kemudian, armada gelgel berhasil merampas sejumlah barang kesenian, topeng, teks Calonarang, dan beberapa gubahan yang sering dipentaskan.
Disebutkan seorang ibu yang dipanggil Calonarang, ia dikisahkan sebagai seorang yang sakti mandraguna
Calonarang memiliki nama asli Dayu Datu dari Desa Girah, desa dipesisir wilayah Kerajaan Kediri.
Calonarang berstatus janda sehingga disebut Rangda Nateng Girah, Randa artinya janda dan nateng berarti penguasa.
Randa Nateng Rirah berarti janda penguasa Desa Girah. Dalam mitologi Bali, Rangda adalah ratu para leak.
Baca juga: Balawan Ingin Main Film tentang Leak
Calonarang memiliki anak perempuan yang bernama Ratna Manggali. Namun, tidak ada satupun laki-laki yang melamar putrinya. Para pemuda itu curiga, Ratna Manggali akan mewarisi ilmu leak ibunya.
Karena itu, Calonarang membalas dendam dengan menculik gadis muda untuk dikorbankann kepada Dewi Durga.
Upaya lainnya, Calonarang juga menyebarkan penyakit kepada masyarakat Kahuripan yang menyebabakan banyak masyarakat yang meninggal.
Kemudian, Raja Airlangga mengutus penasihatnya yang juga merupakan gurunya, Mpu Badarah, untuk mengatasi masalah ini.
Mpu Badarah menikahkan Ratna Mangali dengan muridnya yang bernama Mpu Bahula.
Tujuan menikahkan Mpu Bahula dengan Ratna Manggali adalah untuk mengambil kitab ilmu hitam Calonarang.
Mengetahui kitabnya hilang, Calonarang murka dan menantang Mpu Badarah untuk adu tanding.
Mpu Baradah menerima tantangan Calonarang. Akhirnya, adu tanding itu dimenangkan oleh Mpu Baradah.
Sejak kekalahan Calonaranng, daerah kahuripan aman dan damai dari ancaman ilmu hitam. (Penulis: Lukman Hadi Subroto, Editor: Widya Lestari Ningsih)
Sumber:
Wirawan, Komang Indra Wirawan, (2019), Calonarang: Ajaran Tersembunyi di Balik Tarian Mistis, Bali Wisdom.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.