Karena itu, ia meminta para orangtua yang memiliki anak kecil untuk selalu memperhatikan kondisi buah hati mereka.
Orantua diminta langsung mengecek ke dokter apabila sudah ada tanda-tanda gelaja gangguan fungsi ginjal dan kondisi anak semakin memburuk.
"Gangguan awalnya itu ada gangguan saluran infeksi napas. Ada infeksi saluran pencernaan dan tidak kencing. Ini yang harus kita waspadai ke depannya. Hati-hati, kalau kita ketemu batuk pilek, mencret, perhatian itu kencingnya bagaimana. Kalau sudah 12 jam pampers masih kosong. Perlu dicek ini," kata dia.
Baca juga: 5 Gejala Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak, Pantang Diabaikan
"Pada kasus yang berat, apalagi kalau sudah ada gangguan fungsi ginjal, akan ditentukan hemodialisis (cuci darah). Dari 17, hanya dua yang tidak dihemodialisis. Yang satu kita nilai enggak perlu, yang satu lagi udah pulang," tambahnya.
Sanjaya menambahkan, 11 anak yang meninggal diindikasikan pernah menderita penyakit Covid-19 karena ditemukan adanya antibodi alamiah pada tubuhnya.
Padahal, mereka belum mendapat vaksin Covid-19 karena usia masing-masing masih di bawah enam tahun.
"Enggak bisa pastikan, apakah orangtua kena Covid atau tetangganya, tapi pada umumnya yang kita kaitkan, bukan sebagai penyebab. Dari enam kan enggak diperiksa (antibodi), dari 11 itu antibodinya 1 aja yang negatif, 10 positif. Artinya dia mempunyai kekebalan alamiah. Padahal, dia belum mendapatkan vaksin, berarti dia pernah kena Covid si anak-anak kecil ini," kata dia.
Dikabarkan sebelumnya, kasus gagal ginjal akut misterius yang terjadi pada anak-anak masih belum diketahui penyebabnya.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus gagal ginjal pada anak saat ini sedang diteliti oleh para dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Menurutn dia, hasil penelitian itu akan dipublikasikan kepada masyarakat dalam waktu dekat.
"Gagal ginjal anak sedang diteliti dokter-dokter RSCM. Sudah ada hasilnya, tapi harus menunggu kesimpulan sebelum kita rilis ke publik," ujar Budi dalam keterangannya pada Rabu (12/10/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.