Gerakan Ulap-ulap adalah gerakan melambaikan tangan dan ada pada seluruh bagian dari tari Janger.
Selain kelima gerakan tersebut, ada pula unsur gerakan lainnya seperti gerakan ngeseh bawah, nguluh wangsul, nyelegog serta ngegot.
Tari Janger biasanya menggunakan kombinasi dari pola lantai garis lurus horizontal dengan pola lantai garis lengkung.
Perpindahan penari dilakukan dengan dinamis disesuaikan dengan rampak irama yang dibuat oleh iringan tari.
Properti Tari Janger yang biasanya tidak dapat ditinggalkan terdiri dari kostum, aksesoris, dan riasan.
Para penari baik kecak (laki-laki) dan janger (perempuan) akan mengenakan tradisional Bali.
Penari kecak akan mengenakan atasan, bawahan kamen kekancutan, sabuk pendek prada, badong, gelang kana, angkeb tangkah, bapangan, dan udeng (ikat kepala).
Penari Janger akan mengenakan angkeb (penutup) dada, bawahan kamen prada, sabuk atau pending prada (ikat pinggang), sepasang oncer atau sampur (selendang), ampok-ampok, gelang kana, subeng, gelungan, subeng, gelungan Janger, dan bunga grengseng satu.
Properti tambahan atau aksesoris yang tidak dapat ditinggalkan adalah kipas prada.
Selain itu, riasan yang digunakan adalah riasan tradisional, baik untuk penari kecak (laki-laki) dan janger (perempuan).
Iringan Tari Janger dihasilkan dari alat musik gamelan seperti kendang, suling, kenong, rebana, klenang, ceng-ceng hingga kajar.
Sementara vokal penari yang berpadu dengan iringan disebut "ngigelin gending" di mana nantinya gerak tari akan sejalan dengan vokal yang dilantunkan.
Sebagai tari pergaulan, makna Tari Janger tidak lepas dari ungkapan rasa bahagia dan keceriaan.
Selain itu fungsi Tari Janger mulanya adalah sebagai tari hiburan yang hanya bisa dinikmati oleh kaum elit, atau dalam acara sakral dan terhormat.
Namun seiring berjalannya waktu, Tari Janger berkembang menjadi tarian hiburan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Sumber:
gramedia.com
jadesta.kemenparekraf.go.id
tribunnewswiki.com
denpasar.kompas.com (Editor : Dini Daniswari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.