Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filosofi Monumen G20 di Bali: Bersatunya Kekuatan 20 Negara

Kompas.com - 04/11/2022, 06:32 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Pemandangan monoton dengan panas menyengat di sepanjang jalan Bypass Ngurah Rai, perlahan berubah saat memasuki kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Hamparan hutan mangrove seluas 1.373,5 hektar di kawasan tersebut terasa sejuk di tengah udara panas pesisir pantai.

Persis di pinggir jalan sebelum memasuki kawasan itu, berdiri tegak sebuah monumen G20 berbentuk kelopak bunga merah yang dikelilingi 20 sculpture atau bilah berwarna perak.

Monumen yang dibangun untuk menyambut Presidensi Indonesia pada KTT G20 itu juga menjadi pemandangan baru dan mencuri perhatian.

Desainer Monumen G20 Nyoman Popo Priyatna Danes mengatakan, monumen tersebut memiliki beberapa bagian yang punya arti dan maknanya sendiri.

Pada bagian atas, monumen itu berbentuk kelopak bunga merah atau lidah api yang diambil dari desain logo G20.

Kelopak bunga ini bermakna memberikan keindahan sekaligus sebagai tanda kekuatan yang dapat menjadi energi baru untuk membangun dunia yang lebih baik.

Baca juga: KTT G20 Dikhawatirkan Tak Akan Hasilkan Komunike Bersama

"Jadi lidah api sebuah energi, lima kelopak bunga atau lidah api menjadi energi baru yang tumbuh akibat kebersamaan dan ketulusan negara anggota G20 membentuk sebuah kekuatan dunia," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (3/11/2022).

Kemudian, pada bagian landasan terdapat sabuk hitam bertuliskan nama 20 negara anggota G20.

Nyoman Popo mengatakan, nama Indonesia menghadap ke arah timur laut yang menurut kepercayaan umat Hindu Bali sebagai arah yang disucikan karena mengarah ke Gunung Agung.

Di bawah sabuk itu, terdapat landasan bertingkat lima yang bermakna G20 diselenggarakan di negara berlandaskan Pancasila.

"Di bawah lidah api itu ada sabuk yang bertuliskan negara-negara anggota G20. Jadi karena kita di Bali, Indonesia saya letakan di timur laut, kalau di Bali itu arah yang disucikan karena itu arahnya ke gunung Agung di timur laut," kata dia.


Nyoman Popo mengatakan, desain monumen G20 ini juga terdapat unsur mitologi umat Hindu Bali. Hal tersebut tergambar dalam 20 bilah berwarna perak yang berada di bagian sisi luar.

Selain sebagai representasi 20 negara anggota G20, jika diperhatikan dengan saksama, 20 bilah itu seolah-olah bergerak ke kanan yang bermakna positif.

Rotasi tersebut sesuai dengan filosofi umat Hindu Bali saat mencari 'Tirta Amerta' dalam kisah Pemutaran Mandara Giri.

Tirta Amerta atau air suci kehidupan dipercaya memberikan kesembuhan dan kehidupan yang kekal abadi.

Kisah itu sesuai dengan tema G20, Recover Together, Recover Stronger. Tema ini mengajak seluruh negara di dunia untuk saling bahu-membahu, mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

"Moto sekarang recover together, recover stronger itu dunia sedang sakit akibat Covid-19 jadi kita akan pulih bersama-sama. Jadi di Bali itu ada mitologi pencarian Tirta Amerta, air suci kehidupan yang abadi. Jadi di Bali itu mitologinya adalah pada saat Pemutaran Mandara Giri karena dipercaya di dasar lautan ada susu, itu ada satu Tirta Amerta yang akan membantu kesembuhan," kata dia

"Tirta amerta yang bisa jadi air suci kehidupan yang abadi. Muncul juga satu anugerah. Yang akan bermanfaat untuk seluruh isi dunia untuk kesembuhan untuk kita bersama," tambahnya.

Baca juga: Antisipasi Potensi Kerawanan Saat KTT G20, Polri Kerahkan 9.700 Personel

Dibuat dalam delapan bulan

Popo mengatakan, dia mendesain monumen G20 ini setelah mendapat mandat dari Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Proses pembuatan monumen G20 melewati beberapa tahap dengan memakan waktu delapan bulan.

Terkait kelopak bunga warna merah atau lidah api yang diambil dari desain logo G20 itu, pihaknya telah meminta izin kepada Seto Adi Witonoyo, selaku ketua tim kreatif yang mendesain logo G20.

Ia menambahkan, bagian utama monumen G20 terbuat dari alumunium yang dicor. Selain itu, di bagian luar monumen G20 ini sengaja ditanam tanaman hias warna meraka agar terlihat lebih mencolok dan indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Denpasar
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Denpasar
Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Denpasar
Bayar Makan Semaunya dan 'Overstay' di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Bayar Makan Semaunya dan "Overstay" di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
'Baby Sitter' di Bali Syok, Uang Rp 36,9 Juta di Rekeningnya Terkuras dan Tersisa Rp 800.000

"Baby Sitter" di Bali Syok, Uang Rp 36,9 Juta di Rekeningnya Terkuras dan Tersisa Rp 800.000

Denpasar
Gudang Rongsokan dan Besi Baja di Bali Terbakar Diduga akibat Korsleting

Gudang Rongsokan dan Besi Baja di Bali Terbakar Diduga akibat Korsleting

Denpasar
Asita Bali Ungkap 153 Agen Wisata di Bali Masih Tutup Terdampak Covid-19

Asita Bali Ungkap 153 Agen Wisata di Bali Masih Tutup Terdampak Covid-19

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Dinonaktifkan

Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Dinonaktifkan

Denpasar
2 Kapal Navigasi Dikerahkan untuk Angkut Penumpang Arus Balik dari Pulau Terluar Sumenep

2 Kapal Navigasi Dikerahkan untuk Angkut Penumpang Arus Balik dari Pulau Terluar Sumenep

Denpasar
Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Ternyata Pernah Dihukum 8 Bulan Penjara karena KDRT

Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Ternyata Pernah Dihukum 8 Bulan Penjara karena KDRT

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 14 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 14 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com