Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Larantuka, Wilayah Titik Temu Berjuluk Kota Bunda Maria

Kompas.com, 15 November 2022, 18:21 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Larantuka merupakan kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Kota Larantuka dikenal sebagai kota wisata religius, salah satunya karena memiliki sajian wisata religi berupa tradisi Semana Santa yang berlangsung setiap tahun.

Tradisi ini mampu menyedot wisatawan dalam negeri dan mancanegera.

Kota Larantuka dijuluki sebagai Kota Reinha atau Kota Bunda Maria.

Berikut ini adalah fakta Larantuka.

Larantuka

1. Kondisi Geografis Larantuka

Luas Kecamatan Larantuka sekitar 75,91 kilometer persegi.

Kota Larantukan berbatasan dengan Kecamatan Lie Mandiri di sebelah utara, Selat Solor di sebelah selatan, Selat Adonara di sebelah timur, dan Kecamatan Demon Pagong di sebelah barat.

Larantuka terdiri dari 18 kelurahan dan dua desa.

2. Larantuka Bagian Provinsi NTT

Larantuka merupakan kerajaan Katolik pertama di Nusantara yang telah berdiri sejak abad ke-13.

Baca juga: Mengenal Larantuka, Pusat Gempa NTT yang Dikenal sebagai Kota Bunda Maria

Pada abad ke-20, pemerintahan Kerajaan Larantuka dibubarkan dan wilayahnya masuk ke dalam administrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

3. Tradisi Semana Santa

Warga mengiringi patung Tuan Ma (Bunda Maria) yang diusung dari kapela menuju Gereja Katedral pada perayaan Pekan Suci atau Semana Santa bagi umat Katholik, di Larantuka, Flores Timur, NTT, Jumat (22/4/2011). Malam hari, juga dilaksanakan prosesi lainnya di antaranya Jumat Agung mengelilingi Kota Larantuka.  KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Warga mengiringi patung Tuan Ma (Bunda Maria) yang diusung dari kapela menuju Gereja Katedral pada perayaan Pekan Suci atau Semana Santa bagi umat Katholik, di Larantuka, Flores Timur, NTT, Jumat (22/4/2011). Malam hari, juga dilaksanakan prosesi lainnya di antaranya Jumat Agung mengelilingi Kota Larantuka.

Tradisi Semana Santa telah berlangsung selama lima abad.

Keberadaan tradisi ini merupakan warisan Portugis yang menyebarkan agama Katolik dan berdagang cendana di Kepulauan Nusa Tenggara.

Tradisi Semana Santa merupakan rangkaian doa dan devosi (kebhaktian khusus) yang dilakukan 13 suku Semana di Larantuka.

Makna tradisi ini adalah menempatkan ritual Yesus dan Bunda Maria (Mater Dolorosa) sebagai perempuan berkabung karena melihat penderitaan anaknya sebelum dan saat disalib

Rangkaian acara dimulai pada hari Rabu Abu, dimana waktu permulaan ibadah puasa oleh umat Katolik sampai Rabu Terewa (perayaan lamentasi dari kisah sengsara Yesus pada pekan suci).

Setelah rangkaian doa selesai, kemudian dilaporkan kepada Raja Larantuka sebagai presidentia bahwa rangkaian doa telah selesai.

Proses selanjutnya raja akan membuka pintu Kapela untuk Pentaktahan Patung Bunda Maria Tuan Ma.

Peti tempat menyimpan patung selama setahun yang tertutup rapat dibuka untuk perayaan ini.

Patung Tuan Ma atau patung Bunda Maria ini dimandikan dan dilengkapi dengan busana perkabungan dengan warna biru tua.

Sedangkan di Kapela Tuan Ana juga dilakukan pemandian patung Yesus, patung ini juga disimpan selama setahun penuh.

Baca juga: Peserta Jelajah Sepeda Flores-Timor Wisata Religi di Larantuka

Kedua patung ini menjadi tokoh sentral dalam tradisi paskah Semana Santa di Larantuka.

Tradisi Tuan Ma dilakukan pada Kamis Putih menjelang Jumat Agung.

Warga berziarah ke Kapela Tuan Ana (Yesus Kristus) pada perayaan Pekan Suci atau Semana Santa bagi umat Katolik, di Larantuka, Flores Timur, NTT, Jumat (22/4/2011). Siang hari hingga pagi pada Jumat Agung ini, dilaksanakan berbagai prosesi di antaranya mengantar Tuan Menino melalui laut dan mengantar Salib dari Kapela ke Armida.  KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Warga berziarah ke Kapela Tuan Ana (Yesus Kristus) pada perayaan Pekan Suci atau Semana Santa bagi umat Katolik, di Larantuka, Flores Timur, NTT, Jumat (22/4/2011). Siang hari hingga pagi pada Jumat Agung ini, dilaksanakan berbagai prosesi di antaranya mengantar Tuan Menino melalui laut dan mengantar Salib dari Kapela ke Armida.

Prosesi Jumat Agung yang digelar pada hari Jumat menjadi puncak agenda Semata Santa di Larantuka.

Pada hari Jumat, patung Bunda Maria diarak dari kapela Tuan Ma menuju kapela Tuan Ana untuk menjemput patung Yesus sesuai dengan rute Tikam Turo, yakni tiang-tiang lilin yang berjarak sekitar lima meter.

Kedua patung akan diarak mengitari Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka menuju delapan armida atau penghentian jalan salib.

Armida ini mewakili kedelapan situs rohani yang merupakan simbol kehidupan Yesus, dari kandungan Maria hingga wafat di dunia.

4. Kota Seribu Kapel

Larantuka juga disebut sebagai Kota Seribu Kapel karena memiliki kapel indah dengan bentuk bangunan khas Portugis.

Kota ini menjadi incaran wisatawan karena memiliki tradisi peringatan kematian dan kebangkitan Yesus yang tidak dimiliki kota lain.

Banyak wisatawan asing dari berbagai negara yang mengunjungi kota ini setiap tahunnya untuk mengikuti prosesi rohani.

5. Rumah Tua Khas Belanda

Di Larantuka terdapat ruang tua khas Belanda yang biasa disebut Istana Raja Larantuka.

Berdasarkan sejarah, bangunan tersebut didirikan pada tahun 1887 oleh Raja Don Lorenso DVG.

Baca juga: Semana Santa 2022 di Larantuka NTT Kembali Ditiadakan

Hampir semua bangunan terbuat dari kayu, pintu, lantai, kaca masih tampak asli meskipun beberapa kali telah direnovasi.

Gereja Katedral Rheina Rosari Larantuka.Wikimedia Commons/Avemundi Gereja Katedral Rheina Rosari Larantuka.

6. Titik Temu

Dalam bahasa Lamaholot, Larantuka artinya titik temu atau jalan tengah.

Kondisi tersebut sesuai dengan keadaan saat ini, dimana wilayah ini merupakan titik pertemuan dari Pulau Adonara, Solor, Lembata, dan masyarakat daratan Pulau Flores.

Larantuka menjadi pusat pertemuan budaya Lamaholot, Melayu, dan Portugis yang dibawa oleh para pedagang.

Larantuka juga menjadi magnet masyarakat sekitar. Meskipun secara politik, pulau-pulau sekitar memisahkan diri dan menjadi kabupaten sendiri.

Namun dalam perayaan agama, masyarakat pulau-pulau sekitar masih menganggap Larantuka sebagai pusatnya.

(Editor: Jimbon dan Rachmawati)

Sumber:

kupang.antaranews.com

djpb.kemenkeu.go.id

lib.ui.ac.id

kemenag.go.id

www.bbc.com

money.kompas.com

regional.kompas.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Turis Asing Tewas Diduga karena Terobos Banjir di Bali, Identitas Masih Misterius
Turis Asing Tewas Diduga karena Terobos Banjir di Bali, Identitas Masih Misterius
Denpasar
Hujan Deras Sebabkan Banjir di 5 Titik di Bali, Ketinggian Capai 1 Meter
Hujan Deras Sebabkan Banjir di 5 Titik di Bali, Ketinggian Capai 1 Meter
Denpasar
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau