BULELENG, KOMPAS.com - Sejumlah sopir truk di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, harus antre berjam-jam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umur (SPBU) demi mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar pada Selasa (6/12/2022) pagi.
Edi Sastrawan (35), seorang sopir truk mengaku sudah cukup lama antre di SPBU Jalan WR Supratman Kota Singaraja. Ia mengaku sudah antre selama 4 jam tapi solar tak kunjung datang.
Ia mengantre solar bersama dengan rekan sesama sopir truk lainnya.
Baca juga: Tidak Terpakai, 604 Blangko Ijazah SD di Buleleng Dimusnahkan
Pantauan di lokasi, antrean panjang kendaraan truk yang hendak mengisi di SPBU mengular hingga ke jalan raya sepanjang sekitar 700 meter.
"Antrean sudah sejak tadi pagi jam 07.00 Wita. Sampai jam 11.30 Wita ini belum dapat (solar) juga," ujar Edi saat ditemui di SPBU Jalan WR Supratman Kota Singaraja.
Baca juga: Kasus Kematian Tinggi, Pemerintah Buleleng Didesak Tetapkan Rabies sebagai KLB
Ia mengaku mengantre untuk mendapatkan solar di SPBU yang sama pada Senin (5/12/2022) malam kemarin. Namun, ia pulang dengan tangan hampa karena stok solar habis. Ia kemudian datang kembali pada Selasa pagi.
"Kemarin malam juga ada antrean tapi tidak terlalu panjang, namun saya kehabisan. Sehingga tadi pagi saya ulang. Ini sudah setengah hari antre di sini, belum tahu dapat (solar) atau enggak," ujarnya.
Edi mengaku tak tahu penyebab kelangkaan solar di SPBU. Ia berharap hal ini segera teratasi karena cukup mengganggu pekerjaannya sebagai sopir.
"Kelangkaan membuat pekerjaan kami tersendat. BBM itu kan kebutuhan primer untuk mengangkut sembako dan kebutuhan lain. Otomatis jadi tersendat jika BBM susah didapat," sebutnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.