DENPASAR, KOMPAS.com - Sebuah mobil Lamborghini Aventador yang mengunakan pelat palsu asal Rusia di Bali, ternyata menunggak pajak selama satu tahun. Nilai pajaknya sebanyak Rp 104 juta.
Mobil Lamborghini Aventador itu sempat viral di media sosial. Mobil itu menggunakan pelat bertuliskan "DOMOGATSKY".
Baca juga: 2 WN Rusia Buka Kursus Kendarai Motor di Bali, Ditangkap Usai Videonya Viral
Polda Bali pun menyelidiki keberadaan kendaraan dengan pelat palsu itu. Polisi menemukan kendaraan itu di sebuah bengkel, Jalan Trengguli, Denpasar, Bali, Selasa (7/3/2023).
Wadir Reskrimum Polda Bali AKBP Suratno mengatakan, polisi masih mendalami kepemilikan mobil yang dikendarai WN Rusia berinisial SD itu.
Selain menggunakan pelat palsu atau tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) tidak resmi, mobil mewah itu menunggak pajak selama satu tahun senilai Rp 104 juta.
"Lamborghini model Aventador ini beberapa waktu lalu viral di media sosial hilir mudik di Jalan Raya dengan pelat nomor Domogatsky. Domogatsky ini ternyata nama belakang dari S, WN Rusia yang masih kita dalami, apakah dia yang punya atau dia yang sewa," kata Suratno kepada wartawan, Senin (13/3/2023).
Ia menduga, mobil tersebut sengaja dibawa ke bengkel untuk dimodifikasi ulang setelah dijadikan target operasi oleh Dirlantas Polda Bali.
Sementara pengemudi mobil berinisial SD diduga kabur ke Dubai untuk menghindari pemeriksaan polisi terkait kepemilikan kendaraan mewah itu.
"Indikasi gitu karena kita mau dalami itu, indikasi karena viral supaya tidak terlacak oleh polisi kesannya dialihkan ke bengkel dalam rangka perawatan," kata dia.
Suratno mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepada pihak yang tertera dalam fotokopi STNK dengan nomor pelat polisi (nopol) D-1-FEB, yakni PT EST di Jalan PHH Mustofa, Bandung, Jawa Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.