Pria di Bali yang Ceburkan Diri ke Laut, Sempat Pamit Berobat ke Istrinya

DENPASAR, KOMPAS.com- Seorang pria, berinisial IKB (44), hilang usai menceburkan diri ke laut saat menumpangi Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Pratita dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gede Juliana, menuturkan, berdasarkan pengakuan istrinya, berinisial GLW (39), korban meninggalkan rumah pada Senin (7/8/2023) sekitar pukul 12.30 Wita.

Baca juga: Penumpang Kapal Rute Bali-Banyuwangi Hilang Diduga Ceburkan Diri

Korban sempat pamit kepada istrinya pergi ke rumah sakit Dharma Saba, Denpasar, untuk berobat.

Saat meninggalkan rumah, korban mengenakan baju bermotif kotak-kotak coklat, celana jins biru, dan sandal jepit. Dia mengendarai sepeda motor Honda Vario 125 berpelat nomor DK 3992 QQ.

"Korban pamitan mau ke Dharma Saba untuk berobat karena mengalami sakit dan dalam pengawasan psikiater yang didiagnosis mempunyai rasa ketakutan dan kecemasan yang berlebihan," kata dia saat ditemui di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Rumah Nelayan di Bali Terbakar, Uang Rp 30 Juta untuk Acara Sunatan Hangus

Dewa mengatakan, keluarganya menemukan sepeda motor yang dikendarai korban tertinggal di Terminal Ubung, Denpasar, pada Selasa (8/8/2023).

Selanjutnya, pada Rabu (9/8/2023), istri korban mendatangi Polres Jembrana setelah mendapat informasi terkait penumpang KMP Pratita yang menceburkan diri di perairan Selat Bali.

"Foto yang diberikan istrinya kepada petugas dilakukan cek CCTV dan dilihat langsung keluarganya bahwa benar (yang menceburkan diri) adalah suami yang bersangkutan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang penumpang kapal motor penyebrangan (KMP) Pratita yang belum diketahui identitasnya menceburkan diri di perairan Selat Bali, Senin (7/8/2023).

Korban menceburkan diri setelah 15 menit kapal lepas sandar dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Kapal jenis roro dengan rute Gilimanuk menuju Ketapang tersebut berlayar sekitar pukul 17.35 Wita.

Setelah menerima laporan tersebut, petugas Basarnas Bali bersama unsur SAR langsung melakukan upaya pencarian terhadap korban, namun belum membuahkan hasil.