Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kawasan Ubud di Gianyar Bali

Kompas.com - 05/09/2023, 09:09 WIB
Rachmawati

Editor

Menjadi tujuan wisatawan asing

Sekitar tahun 1930-an, Tjokorde Gede Raka Sukawati mendirikan sebuah rumah tamu kecil dan kunjungan wisata ke Ubud pun dimulai.

Tjokorde Gede Raka Sukawati mahir berbahasa Inggris dan Belanda. Sementara kakak laki-lakinya mengambil inisiatif untuk menyambut komposer artis terkenal Walter Spies ke Ubud untuk tinggal dan bekerja.

Tak lama kemudian Ubud menjadi tujuan para seniman. Sebut saja Rudolf Bonnet dan Willem Hofker yang datang untuk menghadirkan seni lukis modern.

Ketika kabar tentang Ubud dan keindahannya yang memesona menyebar, desa kemudian menjadi tuan rumah bagi lingkaran wajah-wajah terkenal, seperti Noël Coward, Charlie Chaplin, HG Wells, dan antropolog terkenal Margaret Mead.

Baca juga: Fakta Lift Resor di Ubud Bali Jatuh Tewaskan Lima Orang

Hal tersebut juga diceritakan oleh Tjokorda Gde Putra AA Sukawati, keturunan keenam Raja Ubud Bali, kepada Kompas.com, Minggu (5/3/2017).

Ia mengatakan, Desa Ubud mulai membuka diri dengan perkembangan dunia luar dan banyak menerima kunjungan tamu dari luar negeri sejak tahun 1927.

Tjokorda bercerita, saat itu Bali hanya digunakan transit dan satu-satunya hotel adalah Bali Hotel di sekitar Denpasar.

"Raja Ubud waktu itu Tjokorda Gde Agung Sukawati, ayah saya yang memulai perubahan dan menjadikan Desa Ubud sebagai desa wisata. Dia pula yang menggagas perkumpulan seniman-seniman yang diberi nama Pita Maha. Saat itu sudah mulai dikenal karya seni modern, tapi tetap dengan tidak meninggalkan jati diri Bali," sebutnya.

Sang ayah, menurut dia, memberikan kesempatan kepada seniman besar kala itu, seperti Walter Spies, Rudolf Bonnet, Arie Smit, dan Blanco untuk berkarya di Ubud.

Baca juga: Krisna Syok Tahu Kekasihnya Tewas Saat Lift Jatuh di Ubud Bali: Sudah 6 Tahun Pacaran

Hal tersebut membuat seni di Desa Ubud berkembang dengan pesat. Ubud juga melahirkan seniman besar, yaitu I Gusti Nyoman Lempad.

"Pada masa itu adalah masa penjajahan, tapi Raja Ubud tetap menerima kedatangan orang asing untuk tinggal disini. Berinteraksi dengan orang-orang asli sini menghasilkan karya seni berupa lukisan, pahatan, ukir, patung."

"Bahkan kediaman raja boleh digunakan untuk menginap bagi wisatawan. Ubud itu semacam vas bunga yang diletakkan di meja dan siapa saja boleh menikmatinya," ucapnya.

Namun untuk masuk ke dalam tempat tinggal, tamu harus izin lebuh dulu.

Dikunjungi F Keneddy hingga Ratu Juliana

Puri Ubud yang rencananya akan di kunjungi Raja Salman saat berlibur ke BaliKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Puri Ubud yang rencananya akan di kunjungi Raja Salman saat berlibur ke Bali
Tjokorda mengatakan, pada tahun 1931, karya seniman Bali yang sebagian besar dibuat oleh seniman Ubud sudah dipamerkan ke Paris. Bukan hanya lukisan, pahatan tapi juga gerbang khas Bali juga diangkut ke Paris.

"Ini semacam membawa seluruh rumah dan isinya ke Perancis dan dampaknya sangat luar biasa bagi perkembangan Ubud. Banyak yang semakin mengenal Bali, khususnya Ubud," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Denpasar
Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi 'Koki' Pabrik Narkoba Bali

Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi "Koki" Pabrik Narkoba Bali

Denpasar
Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Denpasar
Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com