Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Teruskan Program Presiden Jokowi, Prabowo: Saya Bukan Penjilat

Kompas.com, 5 September 2023, 17:54 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber , Kompas.com

KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto mengaku akan meneruskan program pemerintahan Presiden Jokowi bila terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2024.

Menurut Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu, Presiden Jokowi terus memikirkan rakyat miskin di Indonesia selama periode kepemimpinannya.

"Saya siap melanjutkan perjuangan Pak Jokowi. Saya bukan penjilat, tapi saya yakin kita harus bersatu untuk Indonesia hebat," kata Prabowo, di Stadion Haliwen, Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (3/9/2023).

"Kalau kita bersatu, pemimpin punya akhlak, punya kesetiaan, bukan "pagi tempe, sore tahu", bukan pemimpin mencla-mencle, plintat-plintut, maka kita akan makmur," sambungnya.

Menurut Prabowo, Presiden Jokowi telah merancang arah pembangunan Indonesia selama 25 tahun ke depan.

Baca juga: Kades di Maluku Mengadu ke Prabowo Tagih Janji Kementerian PUPR

"Kita akan menjadi negara kelima bahkan keempat di dunia. Asalkan kita kerja sama, kompak, tidak dipecah-belah," ujar Prabowo.

"Sudah kenyang kita dipecah-belah oleh bangsa-bangsa lain. Ratusan tahun kita diadu domba. Karena itu, kita tidak mau lagi diadu domba. Jadi kita optimistis menghadapi masa depan," lanjutnya.

Ucapkan terima kasih untuk warga eks Timor Timur

Di hadapan ribuan warga yang memadati stadion, Prabowo juga mengucapkan terima kasih kepada warga eks Timor Timur (Timtim) yang memilih hidup untuk Indonesia.

"Saya telah berjuang, saya mau terus berjuang di politik, karena kami ingin membalas budi dan membayar utang kepada saudara-saudara sekalian yang memilih setia kepada NKRI. Kalau Pak Jokowi saja memahami perjuangan kalian, apalagi saya dan kawan kawan," ucap Prabowo.

Baca juga: Prabowo Ucapkan Terima Kasih Warga Eks Timtim Tetap Setia pada NKRI

Prabowo pun menyatakan bahwa dia telah meminta izin kepada presiden untuk memberi penghargaan dan predikat veteran kepada sekitar 18.000 pejuang eks Timtim.

Dia pun menyampaikan, pihaknya akan membangun Kampus Politeknik Ben Mboi, Universitas Pertahanan (Unhan) di Atambua.

"Saudara-saudara harus terus tabah, karena di saat mendatang, saya percaya keadaan akan lebih baik," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo Subianto dinobatkan sebagai tokoh adat kehormatan Kabupaten Belu.

Penobatan ini diberikan oleh tiga tokoh adat wilayah Kabupaten Belu, yakni Raja Lamaknen, Loro Fealaran, Oan Natarhat, Oan laluanhat, yang ditandai dengan pemakaian sarung adat timor.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau