Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Gianyar AKP Ario Seno Wimoko mengungkapkan, polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
Kasat Reskrim menduga, jatuhnya lift yang menewaskan lima karyawan resor itu karena hanya ada satu tali sling.
Mulanya diduga ada pengurangan tali sling dari tiga menjadi satu.
"Awalnya tiga (tali sling) sekarang jadi satu. Tahun 2022 itu masih tiga, baru 2023 diganti Maret 2023 kalau enggak salah," kata Ario Seno, Selasa (5/9/2023).
Petugas juga tidak menemukan emergency brake atau rem darurat serta safety net atau jaring pengaman pada lift tersebut.
"Jadi kereta tersebut tidak ada yang menahan, akhirnya dia keluar dan jatuhnya ke bawah, ke arah jurang," katanya, seperti dikutip dari Kompas TV, saat itu.
Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Lift Jatuh yang Tewaskan 5 Orang di Bali
Sekitar sembilan hari setelah kejadian atau pada Minggu (10/9/2023), pemilik Ayu Terra Resort Ubud Linggawati Utomo melaporkan pihak kontraktor ke Polda Bali.
Dia menganggap kontraktor dan teknisi berinisial M bertanggung jawab terhadap perubahan tali sling.
Menurutnya, pihak Ayu Terra Resort dikenalkan dengan kontraktor baru berinisial M dan melakukan upgrade.
"Dulu waktu sling dikerjakan Bapak E tidak pernah ada masalah, tiga sling 4 tahun dari 2019 lalu, kemudian kami ingin upgrade karena Pak E tidak lanjut kerja sama," katanya saat di Denpasar, Bali, Minggu (10/9/2023), seperti dikutip dari Tribun Bali.
Menurutnya proses upgrade lift dikerjakan Maret 2023 setelah melalui tahap pembicaraan sejak November 2023.
"Saya merasa ditipu dengan kejadian 1 September kemarin 5 orang tidak ada gejala apa terjadi musibah tersebut. Sangat kehilangan sekali," ujarnya.
Baca juga: Polisi Segara Gelar Perkara Tentukan Tersangka Kasus Lift Jatuh di Bali
Kejadian itu mendapat sorotan Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Pj gubernur akan mengumpulkan jajaran OPD untuk membahas kecelakaan tersebut.